logo
×

Rabu, 01 Juni 2016

Keluarkan 12 Paket Kebijakan, Gerindra Tuding Semua Paket Ekonomi Jokowi Mubazir

Keluarkan 12 Paket Kebijakan, Gerindra Tuding Semua Paket Ekonomi Jokowi Mubazir

Nusanews.com - Fraksi Gerindra di DPR kem­bali menunjukkan sikap ga­rangnya. Anak buah Prabowo Subianto di Senayan itu menuding semua paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Presiden Jokowi mubazir. Bukti yang mereka gunakan adalah pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama tahun ini yang hanya 4,92 persen.

Sejak awal memerintah, Presiden Jokowi sudah mengeluar­kan 12 paket kebijakan. Mulai dari memudahkan investasi, menurunkan suku bunga, sampai menurunkan harga BBM dan memberi diskon tarif listrik. Dalam beberapa waktu ke de­pan, Presiden Jokowi juga akan mengeluarkan paket kebijakan ke-13.

Anggota Fraksi Gerindra di Komisi XI DPR Heri Gunawan menyebut, penerbitan paket ke­bijakan itu percuma. Katanya, banyak indikator yang mem­buktikan paket kebijakan tak berjalan efektif. Di antaranya, investasi di sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan kelautan sangat lemah.

"Sampai saat ini, belum ke­lihatan relevansi ke-12 paket kebijakan itu pada sektor per­tanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Hingga kini, sektor tersebut hanya menyum­bang 15,4 persen dari PDB," cetusnya.

Gembar-gembor pemberian modal melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), kata Heri, juga tidak berjalan baik. Sebab, KUR masih terpusat di Jawa. Petani di daerah tetap saja sulit mendapatkan modal.

"Belum lagi kredit bagi petani, nelayan, buruh, pegawai, indus­tri kecil menengah, pedagang tradisional, dan pedagang kecil lainnya. Ini semua harus dievaluasi dengan sungguh-sungguh," cetusnya.

Di matanya, ke-12 paket ekonomi masih jauh dari se­mangat ekonomi kerakyatan. Buktinya, berdasarkan lapo­ran Bank Dunia, pertumbu­han ekonomi Indonesia hanya dinikmati 20 persen masyarakat terkaya. Sedangkan, 80 persen penduduk atau lebih dari 205 juta jiwa masih tertinggal.

Heri juga menilai sumber daya manusia (SDM) di pemerintahan Jokowi memble. "Mendeknya 12 paket kebijakan itu karena tidak ditopang SDM yang tepat di bawah kepemimpinan yang kuat," sindirnya.

Tidak cukup di situ, Heri juga menuding paradigna kebi­jakan yang dikeluarkan Jokowi melenceng dari Pancasila. Sebab, semua paket kebijakan itu hanya menguntungkan ka­langan atas.

"Jangan harap ke-12 paket itu bisa berhasil mengangkat harkat dan martabat rakyat Indonesia hingga ke akar rumput selama kebijakan itu hanya melayani kelompok atas. Sedangkan, akar rumput dibiarkan berjuang sendiri," cetusnya.

Anggota Fraksi PKS Ecky Awal Mucharam mengiyakan pernyataan Heri. Menurutnya, semua paket kebijakan Jokowi belum berjalan maksimal. Buktinya, sampai dengan seka­rang indeks tendensi bisnis belum membaik. Pertumbuhan ekonomi juga masih jauh dari APBN 2016 sebesar 5,3 persen. Selain itu, penerimaan negara dari pajak juga merosot. (rm)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: