logo
×

Sabtu, 11 Juni 2016

Permintaan Langsung dari Rakyat untuk Jokowi

Permintaan Langsung dari Rakyat untuk Jokowi

Nusanews.com -  Sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga saat ini menjadi Presiden RI, Joko Widodo cukup rajin turun langsung menemui masyarakat. Cara blusukan dilakukan untuk mendengar langsung keluhan dan aspirasi warga. Tidak hanya itu, blusukan dilakukan untuk mengetahui persoalan yang harus segera diselesaikan.

Tidak hanya blusukan, Jokowi juga punya cara lain untuk bisa berkomunikasi dengan warga. Semisal mengundang sejumlah kelompok masyarakat makan bersama untuk mencari solusi dari persoalan yang dihadapi. Cara Jokowi ini dinilai cukup berhasil mencuri perhatian warga.

Setiap kali bertemu dengan masyarakat, Jokowi selalu menanyakan persoalan, kebutuhan dan permintaan mereka. Merdeka.com mencatat permintaan warga yang langsung disampaikan ke Jokowi di berbagai kesempatan. Berikut paparannya.

1.Minta pekerjaan

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) melakukan ground breaking proyek PLTU Lontar di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Tangerang, Banten, Jumat (10/6). Usai memberikan pidato sambutan, Jokowi melakukan tanya jawab dengan warga sekitar terutama yang wilayahnya belum teraliri listrik.

Seorang ibu naik ke atas panggung. Dia meminta Jokowi memberi pekerjaan. "Maaf Pak, saya boleh minta kerjaan? Ibu-ibunya di sini pada nganggur," kata ibu tersebut.

Presiden Jokowi balik bertanya. "Ya, apa pekerjaannya, apa?" tanya Presiden.

"Ya, apa saja Pak, apa dimasukin ke pabrik cokelat atau apa yang penting bisa membantu ekonomi keluarga," kata sang ibu.

2.Listrik

Pemerintah terus membangun pelabuhan dan bandara di titik-titik terluar di tanah air karena berkomitmen ingin mempersatukan seluruh kabupaten dan provinsi yang ada di tanah air. Saat meresmikan Pelabuhan Wasior di Teluk Wondama, Papua Jokowi diteriaki warga yang mengeluhkan ketiadaan listrik.

Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit menjelaskan Presiden Joko Widodo saat meresmikan Pelabuhan Wasior di Kabupaten Teluk Wondama mengatakan pembangunan tersebut bertujuan untuk memudahkan mobilisasi masyarakat.

"Sehingga masyarakat Aceh dapat pergi ke manapun, yang dari sini pun mau ke Sumatera bisa," kata Presiden Joko Widodo, Selasa (5/4).

Pelabuhan Wasior merupakan salah satu pelabuhan yang menjadi bagian dari Tol Laut yang berfungsi untuk menghubungkan seluruh kabupaten di tanah air, meski tahun ini baru dilewati satu rute dari tiga rute Tol Laut. "Tahun depan akan ada 6 rute. Tiketnya disubsidi saja agar masyarakat dapat menggunakannya. Inilah yang akan mempersatukan kita," katanya.

Saat akan meresmikan Pelabuhan Wasior, warga yang hadir di acara tersebut berteriak, "Lampu...lampu..lampu". Presiden balik bertanya kepada warga, "Lampu? Listrik maksudnya. Hampir semua provinsi mengalami masalah krisis listrik," kata Presiden.

Krisis listrik ini, ucap Presiden, terjadi karena adanya keterlambatan membangun pembangkit listrik. "Hampir di semua provinsi ada yang sehari byar-pet 8 kali, 4 kali, 3 kali. Nanti saya bicarakan dengan Bapak Bupati," ucap Jokowi.

3.Minta uang beli beras

Ratusan siswa SD, SMP dan Madrasah Aliyah di Susukan Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang, beramai-ramai menulis surat untuk Presiden Jokowi sebagai bagian budaya menulis dengan tulisan tangan.

Ratusan siswa itu berkumpul di lapangan Yayasan Pendidikan dan Pondok Pesantren Ashabul Maimanah Kecamatan Tirtayasa. Mereka menulis berbagai harapan dan cita-citanya untuk disampaikan ke Presiden Jokowi yang dituangkan dalam selembar kertas.

Yahya, salah seorang murid kelas III SDN Susukan Tirtayasa, Serang, Banten, dalam suratnya meminta uang Rp 1 juta kepada Presiden Joko Widodo untuk membantu orang tua membeli beras.

"Bapak presiden aku butuh uang satu juta untuk membahagiakan orang tua buat beli beras," kata Yahya dalam suratnya, Selasa (3/5).

4.Bahan pokok

Presiden Jokowi melakukan e-blusukan kepada korban banjir Aceh dan pengungsi Gunung Sinabung. Kepada korban banjir Aceh, Jokowi bertanya bantuan apa yang dibutuhkan korban di sana.

"700 Kepala keluarga lebih. Jadi di sini sekitar 300 kepala keluarga yang kena," ujar Arsyad, salah satu korban banjir di Aceh dalam video conference dengan Jokowi di Istana Kepresidenan.

Arsyad pun membeberkan kondisi terkini di dalam tenda pengungsian. Jokowi pun merespons dengan cepat apa yang diperlukan korban banjir di sana. "Besok langsung dikirim. Mintanya apa?" tanya Jokowi.

Arsyad pun menjawab, "Bahan pokok, harta lain mungkin bapak Presiden sudah tahu. Kami serahkan pada pemerintah," ujarnya.

5.Rumah

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mencoba sistem electronik blusukan. Dengan dibantu menggunakan delapan layar televisi, satu kamera genggam, dan mikrofon untuk komunikasi, e-blusukan ini dilakukan dengan beberapa provinsi dari media center Jokowi-JK di Jalan Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat.

Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam memulai komunikasi dengan para warga. Pantauan merdeka.com, Jokowi duduk menghadap layar dan dapat disaksikan oleh warga yang sedari tadi menunggu kehadiran mantan wali kota Solo ini.

jokowi menghubungi nelayan yang berada di Jawa Timur. Kadhar sebagai perwakilan nelayan menyampaikan bahwa masih banyak nelayan yang belum memiliki rumah. Sehingga mereka meminta bantuan tempat tinggal kepada presiden ketujuh ini.

"Nasib petani nelayan banyak yang tidak punya rumah sampai kapanpun tidak akan punya rumah," ujarnya.

Dengan singkat Jokowi menjawab "Kalau masalah rumah nanti dilihat dulu di lapangan. Nanti baru diambil kebijakan. Karena paling penting semua harus punya rumah. Terutama nelayan. Siapa tahu nanti sudah punya rumah semua."

6.Natalan di Papua

Saat terpilih menjadi Presiden, Joko Widodo ( Jokowi) melakukan komunikasi langsung jarak jauh atau biasa dikenal dengan istilah teleconference. Komunikasi ini dilakukan untuk mendengarkan secara langsung aspirasi warga Papua.

Jokowi mengungkapkan, awalnya dirinya ingin melakukan komunikasi video menggunakan aplikasi Skype. Namun entah apa penyebabnya, komunikasi itu tidak dapat terlaksana.

"Tadinya mau Skype tapi di sananya gak bisa. Karena mengumpulkan 5.000 masyarakat adat, pemuda, kemudian relawan semuanya berkumpul intinya, syukuran sama menyampaikan masalah-masalah yang ada di Papua," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/9)

Jokowi mengungkapkan, dalam pembicaraan tersebut, warga Papua meminta dirinya untuk kembali berkunjung ke pulau kepala burung tersebut.

"Iya tadi mereka minta saya Natalan atau tahun baru di Papua. Iya nanti ke daerah lain juga, ke Papua juga, Natal dan tahun baru kita akan ikut juga," ungkap Jokowi. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: