Nusanews.com - Publik DKI Jakarta meyakini tak akan ada lagi duet Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Hal tersebut metujuk kepada hasil survei Indo Barometer pada 10-12 Juni 2016. Survei mengenai Ahok, Parpol dan Teman Ahok ini dilakukan melalui wawacara via telepon (telephone survei) kepada 400 responden.
"Sebanyak 46,3% menjawab tidak mungkin Ahok dan Djarot rujuk kembali pada pilkada DKI Jakarta 2017. Sebesar 37,8 persen responden menjawab mungkin. Dan 16,0 persen tidak tahu atau tidak menjawab," demikian keterangan resmi Indo Barometer yang diterima di Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Alasan utama responden menjawab Ahok dan Djarot tidak mungkin rujuk adalah Ahok tetap maju melalui jalur perseorangan. Sebanyak 73,0% persen dari base line 46,3% responden memberikan jawaban demikian.
Alasan lainnya sebanyak 7,6% mengatakan beda jalur, Djarot tidak mau keluar dari PDIP (6,5%), Ahok tetap dengan Heru (5,4%), kurang cocok (3,8%), Ahok maju bersama Teman Ahok (1,6%), belum tentu Megawati setuju (1,1%), dan KTP dukungan Ahok sudah banyak (0,5%).
Sementara itu alasan utama responden menjawab Ahok dan Djarot mungkin berpasangan kembali di pilkada DKI Jakarta 2017 adalah karena keduanya cocok atau serasi (36,4%), kinerja keduanya bagus (29.8%), politik dinamis (17,2%), untuk melanjutkan program (7,9%), keinginan PDIP (4,6%), dan bila Ahok berubah pikiran (2,6%), sementara Heru mau mundur (1,3%).
Dari hasil survei juga diketahui, mayoritas responden yakin jika Ahok dan Djarot berpasangan kembali di pilkada DKI Jakarta 2017 maka mereka akan maju melalu jalur perseorangan.
"Sebanyak 46,5% responden menjawab Ahok dan Djarot akan maju melalui jalur perseorangan, sementara 33,0% menjawab Ahok dan Djarot maju melalui jalur politik". (ts)
