
Nusanews.com - Sekretaris DPD Partai Gerindra DKI Husni Thamrin menyesalkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebutkan ada peran pengembang saat Jokowi memperebutkan kursi Presiden RI.
"Saya kira Ahok harus bisa lebih menghargai dan menghormati Pak Jokowi sebagai Presiden RI yang secara konstitusi sah, karena dipilih melalui proses Pilpres yang juga sah," kata Thamrin mengawali perbincangannya dengan TeropongSenayan, Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Dalam pandangan dia, belakangan penguasa DKI itu memang tampak aneh dan kerap emosional. Ahok juga tak segan mempertontonkan aksi mencaci dan memaki lembaga atau orang didepan umum.
"Kalau saya perhatikan, akhir-akhir ini Ahok memang agak 'nakal'. Bahkan, gelagat kenakalan Ahok sudah saya rasakan sejak awal-awal dia lepas (keluar) dari Gerindra," bebernya.
"Namun, pelan tapi pasti akhirnya wujud asli Ahok tampak juga. Topeng yang dia pake sebagai sosok yang bersih dengan sendirinya tertelanjangi sejak dia terbelit banyak kasus hukum. Bolak-balik dipanggil penegak hukum, Bareskrim Polri, KPK, BPK hingga menjadi saksi di pengadilan Tipikor," ungkap Thamrin.
Karenanya, Thamrin menghimbau, agar mantan politisi tiga partai itu tidak panik secara berlebihan. Ahok sebagai pejabat publik diminta untuk mematuhi aturan main yang ada, tanpa keluar dari jalur atau instrumen hukum yang ada.
"Sudah lah. Sebaiknya Ahok kalau mau menyelesaikan masalah, jangan malah menciptakan masalah baru. Jangan lompat sana-sini, nanti jatuh lho," pesan Thamrin.
Ahok, tambah Thamrin, sengaja melempar wacana tersebut melalui Youtube pasti dengan maksud dan tujuan menyeret-nyeret Jokowi kedalam lingkaran kasus yang mengancam Ahok.
"Kesannya Ahok ini tak mau menanggung dosa sendirian. Dia ingin membangun opini publik bahwa dosa serupa juga dilakukan Pak Jokowi," jelas Thamrin.
Thamrin menambahkan, hal lain yang kini sedang dilakukan Ahok, selain mau menyeret nama Jokowi, sekaligus juga sedang merendahkan PDI-P.
"Bagaimanapun, Pak Jokowi adalah kader PDI Perjuangan. Ahok pasti melakukan ini dengan sadar dan sengaja demi target tertentu," katanya.
"Setelah mau melemahkan partai politik dengan langkah indivudalistik Ahok atas nama independensi, yang jelas-jelas itu bertentangan dengan ajaran gotong royong dan Pancasila, kini Ahok semakin mau menyudutkan PDI Perjuangan. Itu yang saya baca," demikian Thamrin.
Selai itu, Thamrin juga meminta agar Lembaga Bantuan Hukum pro aktif dalam melakukan kajian permainan pengembang reklamasi.
"Akan lebih bagus kalau LBH bisa merinci info (pernyataan Ahok) itu. Setidaknya siapa dan apa yang dilakukan para pengembangan kepada bangsa dan Negara ini. Sebab, kalau tidak jelas, ini malah bisa menjadi bola panas yang terus bergulir dan malah menjadi fitnah," pesan Thamrin.
Lebih jauh, diakui Thamrin, berbekal dengan pengalaman pernah bersama-sama Ahok di Gerindra, dirinya mengaku sedikit paham tentang karakter Ahok.
"Sebenarnya dulu waktu di Gerindra Ahok itu baik. Tapi yasudah lah, sebagai bentuk pertaubatan kami, sekarang Gerindra sedang mempersiapkan calon pengganti yang jauh lebih baik dari Ahok," katanya.
Bahkan, Thamrin mengatakan, partainya bakal memberi kejutan pada Pilkada DKI 2017 mendatang. Dia yakin bisa membuat siapapun yang diusung Gerindra meraih kemenangan. (ts)