Nusanews.com - Sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang melarang salah satu wartawan media online untuk melakukan liputan di Balai Kota ditentang oleh banyak pihak.
Psikolog Sosial asal Universitas Airlangga, Achmad Chusairi mengatakan, terkait pernyataan Ahok yang keliru tersebut membuat pribadi Ahok terkesan dalam keadaan sedang tertekan.
"Mungkin tertekan bukan karena pertanyaan itu sendiri. Tapi, mungkin karena masalah lain yang kita juga enggak tahu," ujar Chusairi saat dihubungi Okezone, di Jakarta, Sabtu (18/6/2016) malam.
Sebelumnya diketahui, seorang wartawan media online diusir oleh Gubernur Ahok dari Balai Kota DKI beberapa waktu lalu lantaran pertanyaannya yang memojokkan Ahok.
Namun, Chusairi menganggap tak seharusnya Ahok yang merupakan pejabat publik melakukan hal tersebut. Pasalnya, terdapat undang-undang yang mengatur profesi kewartawanan.
"Mungkin reaksi spontan ya karena kan seharusnya pekerjaan wartawan enggak bisa dilarang. Dia (Ahok) secara profesi melanggar undang-undang atau ketentuan," ucap Chusairi.
Ia menuturkan, seharusnya Ahok dapat menjaga emosinya dengan baik dalam keadaan apa pun, terlebih dirinya adalah seorang pejabat publik.
"Ya mungkin tiap orang dalam situasi tertekan tidak mengontrol responnya. Padahal, mestinya pejabat publik harus punya kontrol diri yang tinggi, harus bisa menghadapi masalah. Jadi, sifatnya kehilangan kontrol pas kebetulan situasi tertekan," tuturnya. *(ok)
