
Nusanews.com - Penunjukan Luhut Binsar Panjaitan menggantikan posisi Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya dinilai sebagai langkah antisipasi yang sangat blunder dan disengaja.
Selain itu, tujuannya juga diduga untuk menutupi kesalahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjabat Gubernur DKI.
"Sekaligus melindungi para pengusaha yang telah membantunya menjadi orang nomor satu di republik ini. Itu blunder dan di sengaja," tulis Koordinator Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), Daeng Jamran, Rabu (27/7).
Perombakan kabinet jilid dua yang dilakukan Jokowi, juga menunjukkan peran gandanya di bidang ekonomi dan partai politik (parpol).
Pertama, sebagai upaya untuk membangun dua kutub ekonomi yang berkiblat ke China dan Amerika. Selain itu, Jokowi juga dinilai akan menerapkan peran ganda politik terhadap dua partai, Golkar dan PDIP.
"Itu langkah pintar, tapi bukan solusi untuk bangsa ini," tutur Jamran.
Sebelumnya, Rizal Ramli diketahui sedang menghadapi pertarungan dengan Ahok terkait reklamasi pulau G.
Mengingat, masyarakat Indonesia tengah menanti hasil dari pertarungan tersebut terutama siapa yang benar dan yang salah.
Dengan keputusan pencopotan Rizal tersebut, rakyat akan menilai kalau Presiden Jokowi berpihak kepada Ahok. (rmol)