
Nusanews.com - Tidak ada yang lepas dari pengamatan Partai Gerindra tentang fenomena langkah calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju di Pilgub DKI 2017 mendatang.
Termasuk kejutan tentang Ahok yang memutuskan untuk maju Pilkada lewat partai politik (Parpol). Mengenai fenomena tersebut partai besutan Prabowo Subianto itu mengaku tak terkejut.
"Saya tidak kaget, sejak Januari 2016 saya sudah tantang Ahok deklarasi independen, tapi dia tidak berani kan. Karena itu saya prihatin dan berduka atas ditinggalnya 'Teman Ahok'," ujar Ketua Penjaringan Cagub Partai Gerindra, Syarif saat dihubungi, Jumat (29/07/2016).
Sekertaris Komisi Pemerintahan DPRD DKI Jakarta itu pun mensinyalir bahwa ada kejanggalan pada klaim dukungan 1 juta lebih KTP. Hingga pada akhirnya melatarbelakangi keputusan Ahok maju lewat jalur partai.
"Yang 1 juta KTP itu saya gak percaya ada, paling di bawah 300 KTP yang bakal terverifikasi. Nah selanjutnya buat apa KTP itu, tanyakan langsung ke Teman Ahok," terang Syarif.
Seperti diketahui, setelah bergulat begitu lama dengan pengumpulan 1 juta KTP dan kebimbangan dengan dukungan tiga partai politik, semalam Ahok memutuskan untuk memilih maju Pilkada lewat kendaraan dukungan tiga Parpol tersebut.
"Jadi, sudah lah kita gunakan Parpol saja (untuk Pilkada)," kata Ahok di markas relawannya, Rabu malam.
Relawan pendukungnya 'Teman Ahok' pun hanya bisa pasrah dengan keputusan Ahok. Soal pengumpulan KTP dikatakan Singgih Widiyastomo, salah satu pendiri Teman Ahok akan mengawal berjalannya pemungutan suara di TPS saat Pilkada berlangsung Februari 2017 mendatang. (rn)