
Nusanews.com - Presiden Joko Widodo mengakui reshuffle dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengurangi kemiskinan.
"Mengurangi kemiskinan, kesejangan kaya miskin, kesenjangan wilayah. Kita harus memperkuat ekonomi nasional menghadapi tantangan ekonomi global dan dunia yang sedang melanda yang penuh persaingan dan kompetisi," kata Jokowi dalam pidatonya, Rabu (27/7/2016).
Presiden juga menegaskan perombakan dilakukan agar kabinetnya bisa membuka lapangan kerja seluasnya untuk rakyat.
"Mengurangi pengangguran, meningkatkan kesejahteraan. Tantangan terus berubah dan membutuhkan kecepatan kita dalam bertindak," ujar Jokowi.
Karena itu kabinet harus bvrtindak langsung dan dirasakan rakyat. "Bisa dinikmati rakyat jangka menengah, pendek, dan panjang."
Sebelum mengumumkan nama-nama menteri barunya, Presiden meminta agar kabinet bekerja lebih cepat, lebih efektif, dalam tim solid yang saling mendukung dan menghasilkan kinerja nyata.
"Berdasarkan pertimbangan tersebut dilakukan perombakan Kabinet Kerja kedua," kata Jokowi. (ts)