
Nusanews.com - Pendamping ahli kelompok pendukung Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atau Teman Ahok, I Gusti Putu Artha, dikabarkan hengkang.
Keputusan tersebut menyusul polemik pernyataannya yang membenarkan pernyataan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Adian Napitupulu.
Menangapi hal ini politisi Demokrat yang juga mengakui sebagi tim Teman Ahok Ruhut Sitompul mengatakan, keluarnya I Gusti Putu Artha sebagai pendamping ahli Teman Ahok, bukan lantaran adanya perpecahan di internal Teman Ahok, melainkan adanya perbedaan idealisme.
"Tidak ada perpecahan, malah Teman Ahok makin solid," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Dengan begitu, Ruhut menghomati keputusan Putu yang hengkang dari Teman Ahok. Ia keluarnya Putu sebagai hak pribadi Putu dalam berdemokrasi.
"Kami menghomati hak demokrasi siapapun, kan kita tahu Putu dan kawan-kawan lain dari calon independen. Namanya politik yang selalu saya sampaikan Kepada teman-teman Ahok, proses politik tidak menentu, apapun politik kita juga harus hormati," ucapnya.
Anggota Komisi III DPR ini mengungkapkan keluarnya Putu berlatar belakang adanya isu bahwa Ahok ingin maju dalam Pilkada DKI Jakarta melalui jalur parpol.
"Setelah kami-kami (Teman Ahok) kumpul-kumpul saya katakan gongnya satu saja dulu Ahok menang baru nanti langkah berikutnya, jadi siapapun yang membantu kita harus welcome.
Tapi kalau ada yang tidak terima kita harus hormati itu hak mereka, belum lagi PDIP yang ingin dukung Ahok, saya yakin PDIP akan dukung Ahok," kata Ruhut. (ts)