
Ahok: Tidak Amalkan Pancasila, Saudara Salah Iman
Dalam pidatonya sebagai insepktur upacara, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menekankan pentinganya Habluminallah dan Habluminanas atau hubungan dengan Tuhan dan sesama manusia. Kedua hal tersebut menurutnya tercermin dalam sila pertama dan kelima Pancasila.
"Ideologi kita ini. Pada dua inilah sila ini masuk semuanya. Lalu apalagi yang ingin kita lakukan? Tugas kita adalah membangun rumah Pancasila," tegas Basuki di lapangan IRTI Monas, Jakarta, Rabu (17/8/2016).
Ahok -sapaan Basuki- juga mengajak memerangi siapapun yang berusaha mengubah dan melanggar Pancasila.
"Siapapun yang ingin membongkar fondasi, kita lawan!," kata Ahok.
Lebih lanjut Ahok mengatakan, jika seseorang yang rajin beribadah namun tidak berbuat adil kepada sesamanya, maka ada yang salah dengan keimanan seseorang.
"Semakin beribadah, semakin tidak adil, semakin menghabisi orang lain karena bukan keadilan sosial, maka saudara salah iman. Salah menempatkan Tuhan, salah berbangsa dan bernegara," tutur Ahok. (arahcom)
Rizal Ramli: Jangan Sok Pidato Mengenal Pancasila
Mantan Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli tahun ini memilih untuk upacara sederhana bersama warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (17/8/2016).
Oleh karena itu, dia menyebutkan bahwa pemimpin saat ini belum dapat dikatakan mengamalkan secara penuh arti Pancasila.
"Kami ingin mengatakan kepada pemimpin saat ini, jangan sok pidato mengenal Pancasila, kalau kelakuannya terhadap warganya jauh dari amanat Pancasila," katanya.
Rizal pun menyinggung keadilan yang menurutnya tidak ditunaikan oleh pemimpin. "Apakah penggusuran sesuai dengan amanat sila yang Pertama? Terlebih untuk sila kedua apakah dengan adanya penggusuran mengandung asas keadilan yang beradab?," ungkap Ramli.
Sontak warga yang saat itu mengikuti upacara riuh menyebutkan kata tidak. Ramli pun meneruskan pembacaan butir-butir Pancasila yang menurutnya jauh dari realita yang dialami warga korban penggusuran dengan dalih pembangunan.
"Kalau kita jauh dari cita-cita pancasila apakah layak dikatakan negara ini sudah merdeka? Harusnya pemimpin ingat yang digusur ini keluarga bukan binatang. Di negara lain itu menggusur binatang jadi masalah," ungkap Ramli. (rima)