
Nusanews.com - Saat menjadi pembicara dalam konferensi nasional Young on Top 2016, Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Sabtu (13/8), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengungkapkan alasan lain yang membuat dirinya mengambil jalur partai politik daripada jalur independen atau perseorangan.
Diakui Ahok, meski dirinya bukan kader partai politik, namun menurutnya masih ada satu orang partai ia jadikan panutan dan hormati sampai saat ini. Orang itu adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya masih ada satu bos di politik, Pak Jokowi. Saya tidak mau saya dengan Pak Jokowi berbeda. Saya harus tetap di bawah seorang Jokowi," ujar Ahok dikutip dari Kompas.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ahok pernah menceritakan andil Jokowi dalam pilihannya maju lewat partai. Saat itu, kata Ahok, Jokowi mengingatkannya akan risiko yang harus ditanggung jika ia memilih perseorangan.
Kepada Ahok, Jokowi mengatakan bahwa proses verifikasi 1 juta KTP tidaklah mudah untuk dilakukan.
Dalam kesempatan itu, suami Veronica Tan itu juga mengatakan tentang Jokowi yang sering di-bully karena dinilai hanya petugas partai.
"Pak Jokowi diledek semua orang, Anda bilang petugas partai. Beliau itu bukan petugas partai. Beliau orang yang sangat sabar menanti saat yang tepat untuk 2019," ujar Ahok.
"Kita harus sabar. Jadi orang pertempuran itu ada hitungannya," lanjut Ahok. (jn)