logo
×

Rabu, 24 Agustus 2016

Ahok Takut Kampanye Karena Takut Ketemu Korban Penggusuran yang Dilakukannya?

Ahok Takut Kampanye Karena Takut Ketemu Korban Penggusuran yang Dilakukannya?

Nusanews.com - Jelang pemilihan Gubernur 2017, sejumlah calon yang menyatakan maju nampak berbondong-bondong melakukan kampanye, mengumbar janji untuk kepemimpinan yang lebih baik. Namun hal tak berlaku untuk calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) yang seolah ogah kampanye.

Berbagai tudingan pun menjurus ke Ahok, seperti sombong karena tak mau bersosialisasi dengan rakyat hingga dianggap takut bertemu korban gusuran. Sebab tak bisa dipungkiri, banyak warga yang murka dengan Ahok karena tempat tinggalnya dibabat habis.

Pengamat Politik, Emrus Sihombing, mengungkapkan tak menutup kemungkinan jika Ahok ogah kampanye karena takut dengan korban penggusuran. Hal itu kerap terlihat dengan pengamanan ketat saat mantan Bupati Belitung Timur ini turun ke lapangan.

"Artinya bahwa saya tidak bisa menjamin enggak kampanye karena takut, tapi adalah pasti di mana dia berjalan tak sebebas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, atau Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Ahok itu selalu ada pengawalan ketat dibanding gubernur dan wali kota lainnya," kata Emrus saat dihubungi merdeka.com, Selasa (23/8) malam.

Dengan pengamanan dan pengawalan Ahok yang dianggap semakin ke sini semakin ketat, maka ada atensi penolakan kampanye itu kuat bisa saja terjadi. Apalagi beberapa kali berkunjung ke pemukiman, Ahok kerap mendapat penolakan hingga ancaman, seperti baru-baru ini saat akan meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Rumah Susun Sederhana Sewa Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.

"Intinya tidak ada jaminan penolakan, tapi indikasi sekarang penolakan itu lebih kuat. Sekarang ke mana-mana dia berkunjung penolakan itu muncul, ada sifat yang tak setuju dengan Ahok, berdasarkan itu, estalasi penolakan kampanye kuat bisa saja terjadi," tuturnya.

Namun, penolakan tersebut bisa saja hanya cerita belaka, tentunya bagaimana usaha Ahok melakukan pendekatan ke warga Jakarta. Sebab, Ahok saat ini banyak mengenal sebagai sosok yang sombong dan arogan.

"Kalau Ahok makin arogan dan sombong, maka penolakan semakin kuat. Tapi kalau dia merangkul dan berubah, maka saya pikir masyarakat bisa ikut kampanye. Padahal sebagai pemimpin yang baik, seharusnya itu penolakan bersifat zero atau nol, tidak dikawal seketat itu seperti Ahok saat ini," paparnya.

"Nah itulah saya sarankan Ahok berubah merangkul, karena Indonesia itu kan satu, satu itu adalah rakyat, karena itu keadilan bagi seluruh penduduk Indonesia, bukan mayoritas. Kenapa penolakan? Karena mereka merasa tak mendapat keadilan dari Ahok untuk pemerintahan sekarang, apalagi untuk pemerintahan mendatang. Maka saya berharap agar ayuklah Pak Ahok merubah sikapnya," tutup Emrus. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: