
Nusanews.com - Menjelang pilkada DKI Jakarta, peta politik semakin jelas terlihat. Ada beberapa nama calon yang muncul di permukaan.
Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, dan Wali Kota Surabaya Risma pun mendapayt banyak dukungan untuk maju Pilkada DKI.
Namun, terlepas dari sekian banyak nama, Ahok lah yang terus menjadi bincangan. Ahok memang kontroversi.
Sebulan belakangan, hampir setiap minggu rakyat melakukan demontrasi Tolak Ahok. Mereka menilai Ahok gagal memimpin Jakarta dan tidak layak lagi terpilih menjadi gubernur DKI selanjutnya.
10 indikator kegagalan Ahok dalam memimpin DKI Jakarta, di antaranya;
1. Pengangguran DKI Jakarta makin banyak
2. Terjadinya kesenjangan antara kaya dan miskin.
3. Warga miskin makin banyak.
4. Jumlah titik banjir belum berkurang signifikan.
5. Pertumbuhan ekonomi DKI terus menurun.
6. Jakarta jadi kota termacet dunia.
7. DKI gagal meraih penghargaan Adipura.
8. Kualitas manajemen dan perlindungan aset Pemprov DKI menurun.
9. Pembangunan infrastruktur berhenti.
10. Realisasi anggaran belanja rendah.
Tak heran jika, Hubungan Antar Lembaga Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam (PP GPII) Ujang Ridwansyah menilai, Ahok dalam memimpin ibukota tidak memiliki pretasi, bahkan bisa dikatakan gagal total.
“Ahok bahkan telah diberi opini jelek oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) karena meyebabkan kerugian negara dalam kasus rumah sakit Sumber Waras sebesar Rp 176 milyar,” kata Ujang dalam keterangannya beberapa waktu lalu. (ps)