
Nusanews.com - Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu menuding adanya “mafia upeti” ditubuh Telkom dan Telkomsel, perusahaan telekomunikasi nasional. Akibat praktek tersebut, menyebabkan terjadinya high cost economy dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi.
“Kelompok peminta upeti dari project-project di Telkom Group telah merajalela, dan para bos di lingkungan Telkom Group, khususnya Telkom dan Telkomsel cenderung membiarkannya, ada apa ini?” kata Ketua Umum FSP BUMN Bersatu, Arief Poyuono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (5/8/2016).
Arief menyayangkan, kegiatan mafia tersebut seolah dibiarkan oleh petinggi Telkom Group, yakni Telkom dan Telkomsel. “Jelas sangat merugikan Telkom dan Telkomsel sehingga berpengaruh dengan pendapatan Telkomsel dan Telkom serta dalam menciptakan harga tarif yang murah pada pelanggan,” tegasnya.
Ia menerangkan, modus yang dilakukan dalam kegiatan tersebut dengan meneror rekanan atau vendor diluar kelompoknya. Contohnya, apabila vendor atau rekanan tersebut mendapatkan proyek dengan besaran mencapai Rp50 miliar kebawah harus menyetorkan upeti sebesar 2-3 persen. Jika tidak, maka proyek yang dikerjakan akan dubuat tidak berjalan aman dan mulus.
“Dan jika tidak setor pada kelompok ini, maka bisa jadi akan dikalahkan dalam setiap tender di Telkom dan T-sel. Beberapa rekanan Telkom dan Tsel banyak memberikan masukan pada Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu dan mereka juga mengatakan telah melapor ke BOD Telkom dan T-sel, tetapi terkesan mereka melakukan pembiaran dan cuek cuek saja,” bebernya
Oleh karena itu, FSP BUMN Bersatu mendesak Menteri BUMN, Rini Soemarno agar segera mencopot jajaran Direksi Telkom dan Telkomsel jika tidak bisa memberantas adanya Mafia Fee Projek di Telkom dan Telkomsel .
Arief mengatakan, FSP BUMN Bersatu juga akan mengirim surat pada Presiden Joko Widodo tentang masalah ini. “Ini merupakan sebuah kegiatan yang meyebabkan high cost economy dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang diharapkan akan memberikan layanan yang baik bagi masyrakat dan mendukung Tri Sakti dan Nawacita,” tutupnya. (ht)