
Nusanews.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menyerukan kepada Amerika Serikat (AS) untuk segera mengekstradisi ulama ternama Fethullah Gulen yang bermukim di negara tersebut. Erdogan meminta AS untuk memilih antara Gulen atau Turki.
Otoritas Turki menyalahkan Gulen sebagai dalang utama percobaan kudeta pada 15 Juli lalu. Gulen juga dituding memimpin kelompok 'pemberontak' di Turki, yang disebut otoritas turki sebagai organisasi teroris atau FETO.
"Cepat atau lambat, AS harus memilih. Apakah Turki atau FETO," tegas Erdogan saat memberikan pidato di hadapan ribuan pendukungnya di luar istana kepresidenannya di Ankara, seperti dilansir Press TV, Kamis (11/8/2016).
"Mereka (AS) akan memilih antara teroris pemberontak FETO atau Turki, negara demokratis. Mereka harus mengambil pilihan," imbuhnya.
Erdogan menyatakan, otoritas Turki telah mengirimkan 85 boks berisi dokumen kepada otoritas AS di Washington. Dokumen-dokumen itu berisi bukti untuk menunjukkan keterlibatan Gulen dalam percobaan kudeta. Sejauh ini, AS masih menolak untuk mengekstradisi Gulen ke Turki dengan menegaskan, pihaknya membutuhkan bukti kuat soal keterlibatan Gulen.
Sementara itu, Gulen yang mengasingkan diri ke AS sejak tahun 1999 lalu, berulang kali membantah terlibat kudeta. Gulen justru memperingatkan, tudingan-tudingan terhadap dirinya merupakan 'permainan' Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP) yang berkuasa di Turki, untuk semakin menancapkan pengaruhnya.
Sedikitnya 246 orang tewas dan lebih dari 2.100 orang lainnya luka-luka saat percobaan kudeta berlangsung pada 15 Juli lalu. Percobaan kudeta itu digagalkan oleh otoritas dan militer Turki yang menegaskan Erdogan tetap berkuasa.
Usai percobaan kudeta, Turki menggelar operasi penangkapan besar-besaran terhadap orang-orang yang diyakini terlibat dan terkait gerakan pendukung Gulen. Lebih dari 60 ribu orang dipecat dari pekerjaannya, ditahan maupun menjadi fokus penyelidikan oleh otoritas Turki.
Pekan lalu, pengadilan Turki mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Gulen, atas tudingan memerintahkan kudeta di Turki. (dtk)