
Nusanews.com - Tujuh parpol sepakat berkoalisi untuk melawan petahana Basuki T Purnama (Ahok). Bahkan mereka memberi nama koalisinya Koalisi Kekeluargaan.
Koalisi 'gemuk' tersebut dituding hanya untuk membagi-bagikan jabatan semata. Hal itu pun dibantah Partai Gerindra.
"Itu enggak ada. Isu aja. Enggak ada bagi-bagi apalagi anggaran," bantah Wakil Ketua Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dikonfirmasi, Selasa (9/8/2016).
Gabungan tujuh partai tersebut disepakati menurutnya agar koalisi bisa menjadi layaknya sebuah keluarga. Dasco tidak terima jika koalisi itu dikait-kaitkan dengan bagi-bagi kekuasaan.
"Fokusnya bagaimana koalisi ini menjadi keluarga. Kalau ada bagi-bagi kita belum dengar. Harusnya enggak," tutur anggota Komisi III DPR itu.
Dasco meyakini pasangan calon yang akan diusung Koalisi Kekeluargaan nanti adalah tokoh-tokoh yang berintegritas. Sehingga tidak akan bisa diperintah atas maksud politik yang negatif.
"Jangan sampai cari calon yang bisa didikte. Apalagi kalau dari PDIP, mana bisa didekte. Gerindra juga tidak bisa didikte," tegas Dasco.
Koalisi Kekeluargaan memang belum memutuskan siapa pasangan calon yang akan diusungnya. Namun hampir semua partai dari koalisi tersebut menyebut nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk dijagokan.
Masing-masing juga menyebut nama tokoh untuk dipasangkan bersama Risma. Seperti Gerindra sendiri yang sudah membawa nama kadernya, Sandiaga Uno untuk dijagokan bersama kader PDIP tersebut.
Koalisi Kekeluargaan digadang-gadang dibentuk untuk menjadi lawan bagi Ahok yang sudah didukung oleh NasDem, Hanura, dan Golkar. Ahok pun punya tudingan serius terhadap gabungan partai PDIP, Gerindra, PPP, PAN, PKB, PKS, dan Partai Demokrat itu.
"Saya enggak ngerti juga, ideologinya beda. Ya memang mesti kekeluargaan. Bahas anggaran juga kekeluargaan, diskusi kekeluargaan, mau pejabat juga kekeluargaan. Mungkin itu maksudnya," ungkap Ahok, Selasa (9/8).
"Saya enggak ngerti kekeluargaan itu apa di DPRD DKI," imbuhnya.
Sementara itu Timses Ahok Nusron Wahid melontarkan sindiran tajam dengan dibentuknya Koalisi Kekeluargaan. Politisi Partai Golkar tersebut menyebut Koalisi Kekeluargaan seperti sebuah arisan.
"Kok kayak arisan saja, pakai nama kekeluargaan? Memang apa ada yang musuhan? Saya yakin koalisi ini hanya emosi sesaat saja, dari elite parpol yang tidak bisa mendikte Ahok," sindir Nusron, Selasa (9/8/2016). (ts)