
Nusanews.com - Sebuah pelajaran harusnya menjadi catatan untuk sebuah perubahan kedepan, Bagaimana Jakarta pernah dijadikan ‘batu locatan’ untuk suksesi kedepannya; sehingga pembangunan berkelanjutan pun akhirnya terhenti ditengah jalan
Alasan dengan menjadi seorang Presiden akan memberikan perubahan bagi Ibukota, ternyata hanya isapan jempol belaka; Jakarta tetap ditinggalkan tanpa ada kejelasan program pembangunan sesuai visi dan misi pada waktu kampanye
Menjadikan Jakarta hanya sebagai ‘batu loncatan’, ibarat mengkhianati apa yang sudah menjadi amanah kedepannya
Alasan politis bisa dicari demi memuaskan nafsu suksesi, namun rakyat Jakarta yang menjadi korban sang ‘kutu loncat’ hanya bisa meratapi nasib karena dikhianati janji pada waktu kampanye (dimanfaatkan untuk suksesi)
Maka, jangan pilih pemimpin Jakarta, yang menjadikan Jakarta hanya ‘batu loncatan’ suksesi 2019 untuk kuasai negeri
Ahok ingin maju menjadi Wakil Presiden pada 2019 mendampingi Jokowi
Gubernur Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sudah mengeluarkan pernyataannya, ingin mendapingi Jokowi pada Periode ke-2 kepemimpinannya menjadi Presiden RI
Dan menceritakan ‘mimpinya’ untuk menjadi Presiden setelah masa periode Jokowi berakhir untuk kedua kalinya, mengutip pernyataan Ahok ketika mensikapi perseteruannya dengan BPK belum lama ini
Ahok memang dikenal sebagai pemimpin yang opportunis, yang memanfaatkan segala celah peluang untuk suksesi sebagai batu locatan kepemimpinannya kedepan
Lantas, apakah warga Jakarta kembali mau jatuh kelubang yang sama, menjadi target yang dimanfaatkan untuk suksesi semata? (ln)