
Nusanews.com - Aksi penolakan pencalonan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017, kembali mengemuka. Kali ini, pengunjuk rasa mengancam menduduki rumah Risma jika tetap ikut Pilkada Jakarta.
Aksi diikuti oleh komunitas pecinta lingkungan, Pemuda Surabaya, aliansi Perempuan Surabaya, dan aliansi Wong Lawas. Mereka mengawali aksi dengan berjalan kaki dari Kantor Pusura (depan DPRD Surabaya) menuju Balai Kota Surabaya, Selasa (9/8/2016). Dalam aksinya, puluhan pengunjuk rasa itu meneriakkan yel-yel "Hidup Bu Risma", berulang kali. Di samping itu, mereka juga menggelar poster bertuliskan "Bu Risma Inspirasi perempuan kota Surabaya" dan "Bu Risma milik Arek Suroboyo".
Yanto, salah satu peserta aksi dalam orasinya bahkan mengancam akan menduduki kediaman Risma jika bersedia maju ke Pilkada DKI Jakarta.
"Kami akan duduki kediaman Bu Risma jika jadi ke Jakarta," tegasnya.
Yanto dari perwakilan komunitas pecinta lingkungan itu menyatakan, tidak ada kepentingan politik yang di balik aksi mereka.
"Tidak ada yang menunggangi. Kami tidak dibayar. Bagi kami, Bu Risma berhasil menjadikan Kota Surabaya lebih sehat karena lingkungan menjadi lebih bersih," ujarnya. (ts)