logo
×

Minggu, 21 Agustus 2016

Netizen Tertawakan Insinyur 'Tata Negara' Basuki T. Purnama, Siap Debat Lawan Yusril IM dan Habiburokhman di MK

Netizen Tertawakan Insinyur 'Tata Negara' Basuki T. Purnama, Siap Debat Lawan Yusril IM dan Habiburokhman di MK

Nusanews.com - Keinginan Petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk tidak mengambil cuti kampanye pilkada nanti, langsung menjadi cemoohan para netizen, bahkan cemoohan tersebut juga berasal dari para ahli hukum.

Netizen mencemooh dan menertawakan Ahok dikarenakan pada pemilukada sebelumnya, Ahok justru mengkritik dan memperingatkan Fauzi Bowo alias Foke, agar mengikuti aturan pemilu soal cuti pemilu dari jabatan sebagai Petahana, alasan Ahok agar Petahana tidak memanfaatkan fasilitas negara untuk kampanye, namun kali ini Ahok justru bersikeras tidak ingin menuruti UU Pemilu terkait kewajiban cuti dengan alasan jika dirinya lebih baik bekerja daripada berkampanye.

Tidak terima dengan cemoohan, akhirnya Ahok melakukan Judicial Review UU Pemilu soal kewajiban cuti ke Mahkamah Konstitusi, dan direncanakan sidang akan dimulai pada, Senin (22/8/2016).

Ahok rupanya langsung sesumbar jika dirinya bersemangat untuk bisa menghadiri sidang nanti, dikarenakan Yusril Ihza Mahendra dan Ketua Bidang Hukum Partai Gerindra, Habiburokhman, selaku “penantang” Ahok yang menggugat UU Pemilu Pasal 70 Ayat 2, soal kewajiban cuti.

“Nanti Profesor Yusril juga kan mau kesana (MK) juga mau menolak itu (gugatannya). Saya kira bagus, Habiburokhman juga datang, saya kira nanti semua ahli Tata Negara berdebat,” ujar Ahok.

Rupanya ucapan Ahok oleh komunitas Jempol Rakyat (JR), menjadi bahan tertawaan, bahkan Ahok dianggap sedang mimpi, karena menganggap dirinya juga seorang ahli Tata Negara.

“Ahok bilang semua ahli tata negara, emangnya Ahok sejak kapan sekolah hukum soal tata negara ?” Ujar @swulll salah satu akun milik komunitas JR, karena dari biodatanya, Ahok adalah lulusan Tekhnik Geologi dengan gelar Insinyur, selain itu magister yang didapatnya dalam bidang managemen.

Menurut @swulll, Ahok yang bisa menghirup udara segar dari jeratan hukum, hanya karena KPK yang menangani kasus Sumber Waras beralasan jika belum ada niat jahat, sementara kasus Reklamasi, KPK masih mendalami.

“Untung saja Presiden cepat-cepat memerintahkan Polisi, BPK dan Jaksa agar tidak mengganggu Kepala Daerah yang mengambil sebuah kebijakan,” ujar @swulll yang menyinggung, kasus tanah Cengkareng, dimana Pemprov yang membeli lahan, ternyata lahan milik Pemprov sendiri.

Beda dengan Yusril yang memenangkan gugatan sidang. Dan kemenangan itu justru menghadapi langsung lawan yang juga bisa dibilang pakar hukum. ” Jadi bukan Insinyur Teknik Geologi dan Magister Manajemen,” ujar @swulll tertawa.

Bahkan Swull pesimis jika Ahok berani hadir dalam sidang Senin nanti, karena berkaca pada tantangan Yusril kepada Ahok untuk meneruskan rencananya untuk menggusur Kampung Luar Batang, dimana Yusril selaku pengacara warga, dan tantangan itu tidak dijawab oleh Ahok.

“Saya yakin Ahok tidak akan muncul, pasti ada saja alasannya yang dibuat-buat,” ujar @swulll yang menertawakan ucapan Ahok, karena menurut @swulll Ahok hanya ingin ucapannya diterbitkan ke media dan dibaca masyarakat jika dirinya berani menghadapi Yusril dan Habiburokhman.

Akun milik @Ndon08, juga salah satu komunitas dari JR, menyoroti soal keinginan Ahok yang tidak akan mengambil cuti, karena ingin ikut pembahasan dan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017, senilai Rp. 70 Trilyun.

“Sepertinya proyek dalam APBD DKI 2017 nanti, harus diselamatkan untuk kepentingan Ahok dan kroninya, makanya dia tidak mau cuti, karena takut dihilangkan,” ujar @Ndon08.

Menurut @Ndon08, berkaca pada kejadian, pada PT. Agung Podomoro Land, Ahok yang sudah terlanjur mengambil dana milik perusahaan, dan untuk menutupi hal itu, Ahok memaksa DPRD agar mau menyetujui pendapatan retribusi sebesar 15 persen, karena dengan nilai 5 persen sesuai dengan aturan yang berlaku, Ahok dipastikan akan dimintai pertanggung jawaban soal kelebihan dana, yang sudah terlanjur dipakai untuk kepentingannya.

“Dan ini sudah pasti dilakukan juga (ambil dana segar duluan), dari perusahaan atau kontraktor lainnya, dan kalau sampai proyek yang dia janjikan meleset, maka gugatan dan juga ancaman dari perusahaan kontraktor pasti akan melayang,” ujar @Ndon08 yakin. (pb)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: