
Nusanews.com - Kuinginkan dia yang punya setia
Yang mampu menjaga kemurniannya
Saat ku tak ada ku jauh darinya
amanah pun jadi penjaganya
Hatimu tempat berlindungku
Dari kejahatan syahwatku
Tuhanku merestui itu
dijadikan engkau istriku
Engkaulah.....
Bidadari Surgaku
Penggalan lagu 'bidadari surga' karya Ustaz Jeffrey Al Bukhory itu berulang kali dinyanyikan Fredi Budiman sebelum berhadapan dengan regu tembak. Liriknya ada yang diplesetkan Fredi dengan menyebut nama Hany alias Mariam yang tengah menjalani hukuman 20 tahun penjara di Lapas Palu.
Mariam adalah istri kelima Fredi. Fredi menikahi Mariam ketika sama-sama menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. Oleh Fredi, Mariam yang non muslim diajak masuk Islam. Dari pernikahan itu keduanya belum dikaruniai anak.
"Mendekati H-1, sampai H-1 Fredi selalu nyanyi itu, tapi ada lirik yang diubah dengan kata Mariam," ungkap sumber merdeka.com.
Tidak hanya bernyanyi, Mariam pun menjadi salah satu orang yang dihubungi Fredi di detik-detik akhir lewat telepon. Fredi saat itu berpamitan dan meminta agar kepergiannya diikhlaskan.
"Fredi berusaha menguatkan Mariam," tuturnya. Namun tak diketahui secara pasti kapan keduanya memutuskan untuk berumah tangga.
Aktivitas lain ketika itu Fredi juga kerap menghibur para terpidana lain. Tercatat dalam tahap III ini ada 14 terpidana mati, tetapi pada Jumat 29 Juli dinihari hanya empat yang dihadapkan ke depan eksekutor.
"Fredi juga sempat meminta sebungkus roti, susu sachet serta nasi Padang," ungkapnya.
Ketika waktunya tiba Fredi terlihat sudah siap menerima takdirnya. Tak ada rasa takut, dia hanya terus berdoa dan menyerahkan dirinya kepada Sang Maha Pencipta. Pada H-1 Fredi pun tengah menjalani puasa Senin dan Kamis yang rutin dikerjakan.
"Dia sudah ikhlas. Fredi terus mengucap takbir."
Menurut sumber itu, selama dua-tiga tahun ke belakang Fredi memang sudah bertobat dengan mengakui kesalahannya menjadi gembong narkoba. Salah satu pesan Fredi adalah tak ingin ada keluarganya menyentuh barang haram tersebut.
"Tobatan dia memang tobatan nasuha, berawal dari dia diisolasi, awalnya dia engak mau makan, mau bunuh diri, selalu berontak. Setelah itu dia tahu kesalahannya," jelas sumber tersebut.
Setelah dieksekusi, jenazah Fredi dari Cilacap dibawa ke rumah duka di Jalan Raya Demak, Krembangan, Surabaya, Jawa Timur. Hari ini, tepat sepekan Fredi dikebumikan. Dia dimakamkan dekat almarhum ayahnya, Haji Muhammad Nanang Hidayat di Makam Umum Kalianak, Surabaya. (mdk)