
Nusanews.com - "TNI sudah berkoordinasi, begitu juga Kepala BAIS sudah menyampaikan protesnya kepada Atase Pertahanan yang ada di Indonesia," kata Gatot usai membuka Kejurnas Karate Piala Panglima TNI Ke-IV Tahun 2016, di GOR Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat.
Pernyataan itu dikeluarkan untuk menanggapi soal masuknya Suryo Prabowo dalam daftar hitam saat transit di Bandara Changi, Singapura.
"Bisa saja, suatu saat saya akan di 'black list' juga," katanya.
Ia pun menyayangkan tindakan imigrasi Singapura yang tidak menjelaskan alasan di'blacklist'nya mantan prajurit TNI itu.
"Kalau memang tidak benar seharusnya menyampaikan permohonan maaf dan mengantarkan pak Suryo untuk mengurus penerbangannya. Bukannya salah, dan terus pergi. Etikanya kan demikian," katanya.
Namun pada kenyataannya, pihak Imigrasi Singapura tidak menyampaikan permohonan maafnya kepada Suryo Prabowo.
"Saya sendiri sebagai Panglima TNI tidak senang dengan pemerintah Singapura yang memperlakukan mantan prajurit TNI seperti itu," tegas Gatot.
Diberitakan sebelumnya, Suryo Prabowo sempat tertahan saat transit di Bandara Changi (17/8/2016). Ketika itu Suryo baru pulang dari Fiji menumpangi maskapai Fiji Airways.
Sebelum sampai di Indonesia, Suryo transit di Bandara Changi. Saat itu, Suryo baru mengetahui namanya masuk dalam daftar hitam (black list) orang yang dilarang masuk ke Singapura.
Atas peristiwa yang dialaminya, Suryo meminta Pemerintah Indonesia untuk melindungi martabat bangsa di luar negeri, sekecil apapun status dan profesinya. (il)