logo
×

Jumat, 12 Agustus 2016

Pimpinan Parpol Diminta tak Ikut-ikutan Dukung Ahok

Pimpinan Parpol Diminta tak Ikut-ikutan Dukung Ahok

Nusanews.com -  Pimpinan Partai Politik (Parpol) di DKI diminta agar tidak tergoda ikut-ikutan mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI 2017.

Pengamat kebijakan publik Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah mengatakan, sebagai pilar penting demokrasi, Parpol seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga proses demokrasi yang sehat.

“Apa yang bisa diharapkan dari seorang virtual?, Ahok ini gubernur tapi dipegang (dikendalikan) orang-orang di belakang. Mereka adala kumpulan atau sekelompok orang yang muncul berdasarkan adanya kepentingan yang sama,” kata Amir kepada TeropongSenayan, Jakarta, Kamis (11/8/2016).

Ahok, kata Amir, hanya digunakan sebagai alat untuk meraih kepentingan tertentu. Demi tujuan yang lebih besar.

“Saya kira orang-orang PDIP tidak akan lupa, pernyataan Ahok yang bilang ‘Jokowi tidak mungkin jadi Presiden kalau tidak didukung pengembang’,” ungkap Amir.

Karenanya, Amir meminta agar partai politik sebaiknya menganggap Ahok tidak ada dalam konstalasi politik Ibu Kota.

“Biarkan Ahok jadi masa lalu. ‎Kita jadikan saja dia sebagai gubernur virtual sebagai studi perbandingan politik saja. Pimpinan Parpol dan masyarakat jangan‎ terjebak sama gubernur virtual,” tegas Amir.

“Percaya deh, ‎realitas politik DKI sosok Ahok itu lemah. Penolakan sudah sedemikian masif. Sudah lah, tidak usa terjebak sama survei dan media. Pendukung Ahok kan cuma dua itu,” bebernya.

Menurut Amir, apa yang dilakukan Plt Ketua DPD PDIP DKI Bambang DH sudah tepat dalam bersikap dalam menggalang dukungan dan menyatukan Parpol dalam Koalisi Kekeluargaan.

“Bambang ini orang yang cerda. Dia berani melakukan sesuatu yang sebelumnya dilakukan‎ oleh Boy Sadikin (mantan Ketua PDIP DKI) dalam melakukan perlawanan kepada Ahok.

“Sejak awal, Boy kan sudah menolak Ahok dan reklamasi. Karena Boy sebagai pimpinan Parpol paham betul jika penolakan masyarakat DKI begitu luar biasa dan tak bisa dibendung lagi. Meskipun pada akhirnya dia harus terpental dari kursi PDIP-1 DKI.‎ Tapi semuanya betul kan? dan reklamasi menjadi skandal yang memalukan bagi warga DKI‎,” urai Amir.

Namun demikian, Amir mengapresiasi langkah tujuh Parpol diluar pendukung Ahok yang sudah mulai sadar dengan membentuk Koalisi Kekeluargaan.

“Itu sudah tepat, sekarang tinggal menentukan figur dan engajukan calon gubernur sendiri. Jangan malah ikut lompat ke Ahok,” pesan Amir. (it)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: