
Singapura, Kawan Atau Lawan?
Negara kecil seperti Singapura tidak boleh lagi dibiarkan bersikap seenaknya terhadap Indonesia.
Teranyar, kejadian menimpa mantan Kepala Staf Umum (Purn) TNI Letjen Suryo Prabowo yang mendapat perlakuan tidak senonoh dari pihak imigrasi Singapura di Bandara Changi. Suryo dimasukkan dalam daftar hitam/blacklist dengan alasan tidak jelas.
"Patut diduga sikap nasionalisme Suryo Prabowo sebagai penyebab ketidaksenangan Singapura, negara perpanjangan tangan neoimperialisme AS dan Israel di Asia Tenggara ini," ujar pengamat politik hukum dari The Indonesian Reform, Martimus Amin.
Martimus menekankan, insiden yang menimpa Suryo Prabowo harus disikapi pemerintah Indonesia secara tegas dan tanpa kompromi lagi. Tidak hanya sekedar mengajukan nota protes.
"Harus aksi yang lebih konkret dari pemerintah Indonesia dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Singapura selamanya dan menyatakan perang," tegasnya.
Sepengetahuannya, Singapura sejak lama dikenal sangat licik dan mau menang sendiri. Selain dikenal sebagai negara penadah hasil koruptor Indonesia dan tidak mau tunduk melakukan perjanjian ekstradiksi, Singapura juga gembong pencuri pasir Indonesia sejak zaman orde baru sampai sekarang.
Sebagai negara yang memiliki daratan sempit di tepi teluk dan memiliki persoaalan dengan kepadatan penduduk, sejak 1976 Perdana Menteri Singapura, Lew Kuan Yew mencanangkan proyek reklamasi hingga tahun 2030.
"Lalu dari mana sumber pasirnya? Indonesia - Kepulauan Riau," imbuhnya.
Untuk diketahui pula, urai Martimus, proyek reklamasi pantai Singapura telah berhasil menyelesaikan penambahan wilayah pantai seluas ratusan kilometer persegi. Pasir Indonesia tersebut juga digunakan untik membangun gedung-gedung pencakar langit di negara Singa Putih. Namun dampak pencurian pasir itu telah menimbulkan kerugian besar bagi negara Indonesia, bukan saja dari aspek teritorial juga ekonomi dan lingkungan hidup.
"Untuk kepentingannya, negara Singapura tidak menginginkan adanya stabilitas politik dan ekonomi di Indonesia. Atau dengan kata lain tidak mau Indonesia menjadi negara kuat," ujarnya.
Sehingga, sambung Martimus, tidak mengherankan jika Singapura salah satu negara yang selalu ikut campur tangan atas suksesi kepemimpinan Indonesia, dan sosok seperti Suryo Prabowo adalah orang-orang yang sangat mereka benci. (rm)