Nusanews.com - Indonesia bagaikan surga bagi para koruptor dan pengemplang uang rakyat, hukum yang diharapkan bisa menjadi ujung tombak untuk bisa membuat warga mendapatkan tontonan kehebatan para penegak hukum yang sudah sekian puluh tahun bergelut dengan hukum, rupanya hanya “kebagian” cerita menyedihkan.
“Kesedihan saya rasanya masuk kedalam tulang bersembunyi karena malu, melihat penegak hukum kita tidak lebih dari sapi perah para pejabat negara dan konconya,” ujar Darwis Sibua salah satu tokoh muda dari Maluku Utara di Jakarta yang diwawancarai via selularnya.
Setelah Ahok yang “diloloskan” dari kasus Sumber Waras dan Pulau Reklamasi oleh KPK, yang bahkan juga ditengarai Presiden Jokowi juga ikut terlibat meloloskan Ahok dari jerat hukum, semakin membuat Darwis hanya bisa terdiam ketika mengetahui perkembangan kasus Samadiku Hartono yang datang ke Indonesia dismabut bagaikan selebritits oleh pihak Kejaksaan Agung.
Darwis yang membaca jika hasil pemeriksaan terhadap Samadikun, Buronan pengemplang uang BLBI, sebesar 12 trilyun, oleh Kepala Kejaksaan Agung, M. Prasetyo ternyata Samadikun terindikasi hanya dikenakan pengembalian uang yang sudah dibawa lari selama 12 tahun.
“Sudah adalah, nggak perlu saya sampaikan disini,yang pasti akan kita tindaklanjuti dengan penagihan uang pengganti, ujar Prasetyo dihadapan wartawan beberapa waktu lalu.
Ucapan ini yang membuat Darwis sangat kecewa, karena cara Kajagung membeberkan kepada wartawan sungguh terasa sangat berpihak kepada Samadikun.
“Jadi penjemputan bagai selebritis tempo hari lalu, ternyata ujungnya kembalikan uang dan beres,”tanya Darwis kesetanan, melihat perilaku terhadap Ahok dan juga Samadikun yang enak-enakan hidup bergelimang harta/
Darwis menginginkan ada balasan untuk Ahok, atas kebohongannya dan begitu pula dengan Samadikun, bahkan Darwis berharap dan percaya jika sampai kapanpun pencuri tetap saja pencuri dan merubah itu semua tidak semudah.
Prasetyo yang ikut menyambut bagaikan seorang penggemar “artis” Samadikun, ternyata hanya berharap agar Samadikun tidak lari ketika agar uang yang sudah dikemplangnya segera dikembalikan. (pb)
