logo
×

Kamis, 29 September 2016

Dicap 'Bapak Upah Murah', Buruh Bulat Tak Pilih Ahok

Dicap 'Bapak Upah Murah', Buruh Bulat Tak Pilih Ahok

Nusanews.com -  Buruh mencap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai ‘bapak upah murah’. Oleh karenanya, buruh Jakarta bertekad bulat untuk tidak memilih Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, julukan ‘bapak upah murah’ diberikan kepada Ahok karena tidak memikiki komitmen meningkatkan besaran upah buruh. Bahkan, upah buruh di Jakarta kalah dengan Bekasi dan Karawang.

Upah Minumum Provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar Rp 3.100.000, sedangkan Bekasi Rp 3.200.000 dan Karawang Rp 3.300.000. Atas dasar itulah, Said menegaskan, buruh di Jakarta tidak akan memilih Ahok pada pilkada tahun depan.

“Kita menyerukan ke masyarakat Jakarta khususnya buruh Jakarta, jangan pilih gubernur Bapak Upah Murah,” kata Said di sela aksi unjuk rasa buruh di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016) siang.

Said menegaskan, buruh menuntut kenaikan upah sebesar Rp 650.000. Nilai tersebut merujuk kepada survei KSPI dan Aspek Indonesia tentang kebutuhan hidup layak di DKI dengan inflasi 2017 sebesar Rp 3.750.000.

“Sekarang masih Rp 3,1 juta, berarti naiknya sekitar Rp 600.000-Rp 700.000,” ujar Said.

Meski demikian, Said pesimistis Ahok memenuhi tuntutan tersebut.

“Sangat susah untuk meminta Pak Ahok mengabulkan buruh, tiga kali kita minta malah dia marah-marah,” ujar Said.

Upah buruh yang teramat murah itu, kata Said, bertentangan dengan janji yang pernah diucapkan oleh Ahok.

“Pak Ahok pernah menjanjikan upah buruh di DKI Rp 7.000.000, sama seperti gaji sopir transjakarta,” katanya. (it)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: