
Nusanews.com - Gambar kartun dan komentar yang di posting oleh akun @Rudolf Dethu, salah satu motor gerakan ForBALI menolak reklamasi, pada bulan Juni 2016 lalu mengundang reaksi netizen. Pasalnya, manager Superman is Dead (SID) itu dinilai menghina salah satu agama.
Dalam postingnya sebuah gambar kartun seorang laki laki berjenggot dengan tutup kepala serta kain melingkar di leher dan kemeja model gamis sedang bicara seolah menjajakan sesuatu "beli.... beli..."
Netizen menilai bahwa gambar kartun itu mengarah pada tampilan pakaian yang biasa di gunakan penceramah salah satu agama. Gambar kartun itu lekat terkait dengan sindiran berbau SARA karena di gambar juga tertulis jelas kalimat "setelah bosan menjual lagu, pemuda ini menjual Agama"
Komentar akun @RudolfDhetu dalam postingan yang sama memperkuat bahwa gambar itu memang terkait agama tertentu "sebagian musisi yang karirnya mentok, memutuskan berhenti mengasong lagu. Mereka kini jualan agama"
Tidak diketahui siapa yang dimaksud oleh akun @RudolfDhetu tapi gambar itu mengundang reaksi keras dari netizen. Akun @Crystal_rendy mengomentari "rudolfdethu jangan menjelek2an ulama instropeksi aja dirimu @Fahrihamzah @Kemenag_RI #IslamMuliaJanganDihina"
Sedangkan akun @zainal_epic komentar nya cukup keras "@AliMasykurMusa @Fahrihamzah ada org sedeng @rudolfdethu kampanye anti islam di Bali #IslamMuliaJanganDihina".
Merujuk pada hal itu, Eggie Sudjana mantan aktivis 80 an dan Dewan Kehormatan KAI yang sekarang sering berceramah tentang agama, mengecam keras postingan akun @Rudolf Dhetu.
Eggie mengutip salah satu hadist dan terjemahannya "Dalam islam ada hadist shohih Bukhori yg mengatakan Ballighu `anni walau ayah artinya sampaikanlah dariku (Muhammad) meskipun hanya satu ayat saja (yang kamu tahu)”.
Hadist tersebut bermakna meskipun kita hanya tahu satu ayat Al Quran atau satu hadits Nabi shallallahu `alaihi wasallam atau satu hukum Islam saja misalnya, maka menyampaikannya adalah kewajiban setiap ummat Islam siapapun ia.
"Jadi siapapun orang muslim mau musisi mau pengamen atau apapun dia berhak menyampaikan mengenai islam walau hanya satu kata saja," ujar Eggie Sudjana.
"Sehingga dalam konteks ini musisi jadi mubaligh justru sangat bagus dan janganlah di hakimi apalagi di hina karena dasar hadist nya jelas bagi ummat Muslim."
''ForBALI dan Mereka yang menghina dan mencaci para musisi yg menjadi mubaligh ini adalah orang orang yg sesungguhnya telah menghina hadist itu sendiri. Mereka juga pasti tidak mengerti demokrasi. Karena dari cuitan mereka itu mengandung sinisme pada agama yg menandakan mereka tidak faham demokrasi. Saya tidak mengerti apa salah nya para Mubaligh hingga di sebut menjual agama" pungkas Eggie. (ht)