
Nusanews.com - Perancis perlu bersikap keras pada gerilyawan dengan menciptakan pengadilan khusus dan fasilitas penahanan untuk meningkatkan keamanan.
Begitu kata mantan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy baru-baru ini.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di surat kabar Minggu Le Journal du Dimanche (JDD), Sarkozy menyebut bahwa Perancis perlu mengambil pendekatan lebih berat dengan secara sistematis menempatkan warga negara Prancis, yang diduga memiliki hubungan militan, di fasilitas penahanan khusus.
"Setiap warga Prancis yang diduga terkait dengan terorisme, karena ia secara teratur berkonsultasi dengan website jihad, atau perilakunya menunjukkan tanda-tanda radikalisasi atau karena berada dalam kontak dekat dengan orang-orang radikal, harus dengan preventif ditempatkan di pusat penahanan," kata Sarkozy dalam wawancara.
Ia juga menekankan bahwa tidak ada tempat untuk "basa-basi hukum" dalam memerangi terorisme.
Perancis diketahui tengah dalam siaga tinggi dalam masalah teror karena sejak Januai 205, lebih dari 230 orang tewas dalam serangan militan di tanah Perancis. (rmol)