
Nusanews.com - Mantan anggota Komisi III DPR RI Djoko Edhie Abdurrahman kembali angkat suara soal penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI di sejumlah wilayah Jakarta.
Djoko Edhie menyesalkan sikap “diam” Presiden Joko Widodo menyikapi penggusuran atas tanah warga DKI yang sebagian bersertifikat. “Saat ini rakyat sedang menghadapi Rezim Jokowi yang ‘tuli’ karena hanya diam terjadi penggusuran di Jakarta,” tegas Djoko Edhie.
Menurut Djoko Edhie, jika di era Orba, rakyat berhadapan dengan “kekuasaan yang sensitif”, saat ini berhadapan dengan “sipil yang tuli”.
“Di era Orba, rakyat berhadapan dengan ‘ABRI yang angker’, ‘kekuasaan yang sensitif’. Kini berhadapan dengan ‘sipil yang tuli,” tegas Djoko Edhie (29/09).
Djoko mengingatkan, penggusuran pemukiman warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, dilakukan saat proses gugatan warga di pengadilan sedang berjalan. Selain itu, dalam sidang di Pegadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan warga Bukit Duri memenangkan gugatan terhadap Pemprov DKI Jakarta.
Lebih lanjut Djoko Edhie menyebut Rezim Jokowi seolah-olah tidak berdaya menghadapi terjadinya pelanggaran HAM secara telanjang dan sistematis. “Aneh, ada pelanggaran HAM telanjang dan sistematis, ada hukumnya, tetapi penguasa tak berdaya,” tegas Djoko Edhie.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan bahwa dirinya tidak takut pamornya turun jika tetap melakukan penggusuran pemukman Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Menurut Ahok, penggusuran tetap dilakukan karena tidak ada pilihan lain.
“Saya udah bilang, saya tidak ada pilihan. Bagi saya masyarakat Jakarta harus menilai. Kalian dulu pilih saya jadi Wakil Gubernur sama Pak Jokowi kenapa? Karena kalian percaya saya bisa mengatasi banjir,” kata Ahok di Balai Kota (28/09). (it)