logo
×

Kamis, 08 September 2016

Target ambisius Rini, aset BUMN capai Rp 7.000 triliun di 2019

Target ambisius Rini, aset BUMN capai Rp 7.000 triliun di 2019

Nusanews.com -  Menteri BUMN, Rini Soemarno menargetkan total nilai aset seluruh perusahaan milik negara pada tahun 2019 mencapai Rp 7.000 triliun. Angka ini tumbuh sekitar 40 persen dibanding aset 2016 yang diproyeksikan sebesar Rp 5.000 triliun.

"Saya memasang target yang tinggi. Jika tercapai mengindikasikan bahwa BUMN memiliki fungsi sebagai agen pembangunan dan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional," kata Rini di Jakarta Convention Center, Jakarta Kamis (8/9).

Menurut Rini, saat yang bersamaan laba BUMN pada tahun 2019 ditargetkan mencapai Rp 300 triliun, naik dari tahun 2016 yang diperkirakan mencapai Rp 170 triliun.

Untuk memenuhi perannya dalam pembangunan nasional, tambah Rini, BUMN menerapkan empat strategi pilar, yaitu sinergi antar BUMN, hilirisasi kandungan lokal, pembangunan ekonomi daerah terpadu, dan kemandirian keuangan da penciptaan nilai tambah.

"Kalau kita (BUMN) diberi kompetisi maka harus menjadi lebih baik," ujarnya.

Untuk itu dalam membangun BUMN dalam dua tahun terakhir dia selalu menekankan perlunya peningkatan profesionalitas BUMN itu sendiri.

"Kita harus menunjukkan kepada semua pihak bahwa BUMN bekerja, BUMN beroperasi untuk meningkatkan kontribusi kepada negara dan memikirkan bagaimana memajukan kemakmuran rakyat," tegasnya.

Salah satu strategi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN adalah membentuk perusahaan induk (holding company) enam sektor usaha yaitu holding pertambangan, energi, jasa keuangan, perumahan, jalan tol, serta pangan yang diproyeksikan terealisasi pada akhir 2016.

"Saya berharap dengan terbentuknya holding sektoral ini dapat mendorong efisiensi yang berujung pada peningkatan daya saing dalam berkompetisi di tingkat nasional, regional maupun global," tuturnya.

Dengan begitu Rini menargetkan sebanyak 19 BUMN masuk dalam daftar peringkat 2.000 perusahaan terbaik versi Forbes pada 2019, meningkat dibanding tahun 2014 yang hanya empat BUMN. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: