Nusanews.com - Alunan musik organ tunggal mengalun dari sebuah rumah di Desa Batulohe, Bulukumba, Sabtu (24/9/2016). Sahibul hajat Bahri menggelar pesta pernikahan putra bungsunya. Tamu undangan ikut terhibur dengan organ tunggal, tak terkecuali Zainuddin. Ia mampir menghibur diri mendengarkan musik organ tunggal.
Zainuddin naik ke panggung untuk berjoget ketika musik semakin keras. Tak disangka, turun dari panggung Zainuddin mengamuk, menikamkan pisau ke tubuh Asse yang sedang menonton. Korban lainnya adalah Mappiasse, Sattu, dan Mulhakim.
"Dia sempat berjoget mengikuti irama musik elekton (organ tunggal) di pesta ini sebelum menikam lima warga," ujar seorang anggota keluarga pemilik pesta pernikahan, Minggu (25/9/2016).
Beredar kabar, Zainuddin berada di bawah pengaruh minuman keras ballo saat berjoget di depan panggung. Mappiase, Bahri, Sattu dan Zainuddin tewas dan sudah dikuburkan. Sedang Mulhakim masih dirawat di RSUD Bulukumba.
Usai menikam kelima warga, Zainuddin mencoba kabur. Tak lama warga menemukan Zainuddin tewas di kebun warga. Beredar kabar pelaku mengamuk karena ada anggota sahibul hajat melarangnya naik panggung untuk saweran.
Pasca peristiwa berdarah Sabtu malam Desa Batulohe memanas hingga Minggu. Sejumlah anggota intelijen sempat disebar untuk mengawasi kemungkinan hal terburuk terjadi di desa itu.
"Kita mengantisipasi dengan menyebar anggota intel kami di beberapa titik dan kami juga turun memberi pemahaman ke warga agar tidak mengambil tindakan hukum sendiri," kata Kapolsek Bulukumpa, AKP Abdi Nur, Senin (26/9/2016). (tn)
