Nusanews.com - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) paham masalah, cerdas, bervisi dan bukan karbitan. AHY tahu cara menjelaskan substansi dan teknis, jiwa dan raga, rumah dan pemukiman, pragmatisme politik dan etika.
Kesimpulan itu disampaikan guru besar fakultas hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Mahfud MD, setelah mencermati hasil wawancara Majalah Tempo edisi terbaru dengan cagub DKI, Agus Harimurti Yudhoyono.
“Saya tak mendukung siapa-siapa. Saya penduduk Yogya. Terserah orang-orang DKI saja. Tapi saya terpesona dengan visi dan penguasaan AHY dalam me-milah-milah konsep,” jelas Mahfud MD di akun Twitter @mohmahfudmd.
Saat ditanya akun @joxzin72 soal kemungkinan hasil wawancara Tempo itu “hasil mengarang bebas”, Mahfud menegaskan bahwa wawancara itu “natural”. “Di Tempo disebutkan bahwa itu wawancara saat kunjungan AHY. Jadi, bukan wawancara tertulis yang jawabannya bisa dipatut-patutkan. Itu natural. Tempo biasanya jujur,” tulis @mohmahfudmd.
Diberitakan sebelumnya, Agus Yudhoyono menyatakan tidak merasa tersinggung dikatakan masih ingusan di dunia politik.
“Tak apa dibilang masih ingusan. Tak apa diremehkan. Justru saya harus memacu diri saya untuk mengejar ketertinggalan,” kata Agus saat menghadiri silaturahmi Muharam di kediaman salah satu simpatisan pasangan Agus-Sylviana Murni, Fahmi bin Sadig Husni, di Jakarta Selatan, Ahad (09/10).
Soal tudingan hanya memanfaatkan nama besar Susilo Bambang Yudhoyono, putra sulung SBY menegaskan, dirinya tak menggantungkan peluangnya untuk maju hanya dengan modal dinasti politik SBY. (it)
