
Nusanews.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menganggap pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan hal positif yang akan membuat suasana perpolitikan Indonesia menjadi sejuk.
Pertemuan semacam itu, kata Saleh, seharusnya rutin pula dilakukan oleh elite-elite politik.
“Kalau perlu ada pertemuan rutin yang dilakukan. Tidak hanya karena ada persoalan tertentu,” kata Saleh, melalui pesan singkat, Senin (31/10/2016).
Selain bertemu dengan Prabowo, lanjut Saleh, Jokowi seharusnya juga menyempatkan waktu untuk menemui tokoh-tokoh dari berbagai kelompok politik dan lintas ormas.
“Bisa saja, pertemuan dengan Prabowo terkait menjaga situasi kondusif dalam Pilkada DKI. Kalau itu tujuannya, tentu penting juga mengadakan pertemuan dengan SBY dan juga tokoh-tokoh lain,” kata Wakil Ketua Komisi IX DPR itu.
“Dengan begitu, Presiden Jokowi lebih terlihat mengayomi dan memperhatikan semua pihak,” lanjut dia.
Khusus untuk Pilkada DKI, Saleh menilai, Jokowi seharusnya menunjukkan posisinya.
“Tentu sebagai presiden, Presiden Jokowi harus berdiri secara netral di atas semua kandidat yang ada,” kata Saleh.
Presiden Joko Widodo berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Senin (31/10/2016).
Jokowi dan Prabowo sebelumnya beberapa kali bertemu. Keduanya sempat bertemu sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden.
Saat itu, Jokowi menemui Prabowo di kediaman keluarga Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2014).
Prabowo kemudian menemui Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/1/2015). (it)