NUSANEWS - Banyak anggota DPR yang tidak setuju jika Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto kembali menjabat ketua DPR. Alasan moral karena Setya Novanto pernah di sidang di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) melatari ketidaksetujuan itu.
"Banyak yang tidak mendukung. Alasannya persoalan moral. MKD kan pernah bersidang, memutuskan terjadi pelanggaran berat dan sedang. Golkar sendiri saat itu yang mengatakan itu pelanggaran berat," kata anggota Fraksi Nasdem di DPR Taufiqulhadi di Jakarta, Minggu (27/11).
Secara moral, lanjutnya, Setya Novanto memang bersalah. Untuk itu, Taufiq mengimbau agar Setya Novanto tidak menjadikan alasan hasil putusan pleno Partai Golkar sebagai alasan.
Ia menilai, selama ini Setya Novanto bahkan membuat kesan presiden merestui langkahnya kembali menjadi ketua DPR.
"Itu kelihaian Setya Novanto membuat kesan seolah-olah Istana memberi restu," kata dia.
Ia meminta Setya Novanto bersikap bijak dan tidak merusak citra DPR. Ia berharap Setya Novanto cukup menjadi ketua umum Partai Golkar, partai yang sangat berpengaruh di kancah perpolitikan tanah air.
Ditambah lagi, Ade Komarudin yang saat ini menjabat ketua DPR adalah kader Golkar yang baik dan belum ada kesalahan sehingga tidak ada alasan untuk mengganti ketua DPR.
"Orang Golkar saja tidak bisa menjawab apa kesalahan Ade Komarudin sehingga harus diganti," pungkasnya. (rm)
