
Nusanews.com - Jurubicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman menegaskan, aksi 4 November nanti bukanlah bagian dari agenda terorisme internasional.
"Sampai hari ini saya tidak lihat adanya upaya terorisme ya," ujar Munarman saat ditemui di Hotel Ambara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (1/11).
Munarman menuding ada pihak-pihak tertentu yang sedang membangun opini bahwa aksi 4 November akan memicu kerusuhan yang menghebohkan. Padahal, lanjutnya, aksi itu murni dilakukan oleh masyarakat yang ingin menyampaikan pendapatnya soal penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Jadi ini biasa-biasa saja. Ini cuma kumpulan masyarakat yang jumlahnya ratusan ribu mau menyampaikan pendapat. Selesai kan?" terangnya.
Seandainya aksi ini boleh dilakukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Presiden Jokowi hadir mendengarkan aspirasi ribuan masyarakat, maka aksi ini tidak akan menghebohkan media.
"Jadi ini jangan dibikin sebagaimana ini acara menghantui pikiran kita," pungkasnya.
Sebelumnya beredar sebuah gambar di media sosial yang menggambarkan sekelompok orang bersenjata laras panjang mendesak agar Ahok segera diadili. Dalam gambar tersebut, para milisi nampak membawa kertas yang bertuliskan 'hukum Ahok atau peluru kami yang menghukum' dan 'tangkap Ahok sebelum 4 November'. Salah satu tulisan dikertas itu berhastag Jaisy Al-Fath dan juga terdapat sebuah kotak bertulis 'Peti Mati Ahok'. (rmol)