
NUSANEWS - Khawatir kondisi semakin ricuh, Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membatalkan rencana blusukan dirinya di kawasan Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Ahok menerangkan, dirinya sempat melewati jalan Kedoya Raya dan berputar sebanyak dua kali guna meninjau kondisi kawasan yang menjadi target blusukan. Namun akhirnya Ahok memutuskan tidak jadi turun dari mobil dan membatalkan agenda blusukannya di daerah tersebut karena melihat keadaan tidak kondusif.
"Harusnya turun setelah putar dua kali. Saya liat polisinya banyak pegang gas air mata dan kondisi macet," ungkap Ahok kepada wartawan saat ditemui di kediamannya, Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (10/11).
Dirinya mengkhawatirkan, deretan pengamanan kepolisian yang lengkap dengan senjata gas air mata akan dapat membahayakan warga jika Ahok memaksa tetap turun menyapa warga.
"Kalau saya turun mereka ribut, polisi pasti tahan mereka. Karena mereka pasti lempar-lemparan. Nanti mobil kena, kacanya pecah. Saya liat sebelah kiri banyak ibu-ibu, anak-anak, kalau kena gas air mata, kan kasian," ujarnya.
Atas pertimbangan tersebut, akhirnya Ahok memutuskan batal demi menjaga kepentingan warga. Membuat warga tetap merasa aman dan anak-anak tidak merasa trauma, dinilainya lebih penting dari pada harus mengorbankan mereka.
"Saya pikir masa orang kena lempar-lempar, ibu-ibu, anak kecil. Gak usah ribut-ributlah, kasihan. Kita ngalah aja," ujarnya. (jn)