logo
×

Senin, 21 November 2016

Pembantaian 150 Muslim Rohingya, Muhammadiyah: Pak Jokowi Usir Dubes Myanmar, atau Kami yang Usir

Pembantaian 150 Muslim Rohingya, Muhammadiyah: Pak Jokowi Usir Dubes Myanmar, atau Kami yang Usir

NUSANEWS - Para aktivis pendukung Rohingya di Myanmar mengatakan, Rabu (16/11), lebih dari 100 anggota komunitas etnis Muslim itu tewas dalam aksi kontra pemberontakan yang digelar pemerintah baru-baru ini di negara bagian Rakhine.

Ko Ko Linn dari Organisasi Nasional Arakan Rohingya mengatakan, menurut sejumlah penduduk desa, sedikitnya 150 orang dibunuh pasukan keamanan sejak Sabtu (12/11). Verifikasi independen atas klaim yang dikeluarkan pemerintah atau aktivis sulit dilakukan karena pemerintah membatasi akses masuk ke kawasan tersebut.

“Alasan mengapa kantor-kantor berita internasional dan kelompok-kelompok bantuan tidak diizinkan masuk ke sana adalah karena militer berusaha menutup-nutupi apa yang mereka lakukan di sana, seperti pembunuhan dan lain-lain,” kata Ko Linn melalui telepon. “Mereka berbohong.”

Berita pembantain muslim Rohingya ini mendapat reaksi keras dari Muhammadiyah. Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil A Simanjuntak mendesak pemerintah RI untuk mengusir Dubes Myanmar.

"Pak @jokowi usir dubes Myanmar dr Indonesia sbg bentuk kekecewaan kt terhdp kebiadaban negara mrk. Publik dukung bpk, atau kami saja yg usir?" kata Dahnil melalui akun twitternya @Dahnilanzar, Sabtu (19/11).
Lebih lanjut Dahnil menyatakan:

"Sikap Indonesia yg berani mengusir Dubes Myanmar kembali ke negaranya sbg bentuk protes akan menjadi perhatian dunia, Pak @jokowi"

"Tahun 2012 sy berkesempatan ke Myanmar bersama RfP-APYIN, berusaha masuk ke camp tapi kami tdk diizinkan. Semua orng asing dicurigai."

"Pak Pres @jokowi Dg memutus hubungan diplomatik dan meminta dubes myanmar pulang ke negaranya, kita telah bersikap tegas dan terang."

"Rkyt bersama pak @jokowi bila mau bersikap terang-tegas terkait masalah rohingya. USIR dubes Myanmar. Tdk ada tmpt tuk ngr pembantai etnis."  (pp)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: