
NUSANEWS - Pemerintah dianggap masih menilai buruk mantan Presiden Soeharto sehingga belum memberikan gelar pahlawan nasional kepada presiden Republik Indonesia ke-2 tersebut.
Demikian diungkapkan Ketua DPP Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa Kepada wartawan, di kantor DPP Golkar Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Dia menyesalkan sikap pemerintah yang tidak memberikan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto. "Saya berpandangan pak Harto salah satu orang yang layak dan pantas menyandang predikat sebagai pahlawan nasional. Seharusnya pemerintah menghapus pikiran-pikiran buruk," kata Agun.
Bertepatan hari Pahlawan Nasional, 10 November 2016, pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada tiga tokoh yang dianggap berjasa bagi negara. Ketiganya, KH. Raden As'ad Syamsul Arifin, almarhum Mayjen TNI (Purn) Andi Mattalatta, dan almarhum Letkol Infanteri (anumerta) Sroedji.
Agun mengingatkan, bila pemerintah masih memiliki pemikiran buruk terhadap orang-orang yang berjasa pada zamannya, maka negara tidak akan pernah maju. "Kalau kondisi begini, bikin kondisi tidak maju," tandasnya. (rn)