NUSANEWS - Munculnya berbagai aksi massa atau parade bertajuk “Kebhinekaan” di berbagai daerah, patut diduga merupakan bagian dari upaya membenturkan antar kelompok massa, sekaligus unjuk kekuataan dari pendukung penguasa.
Analisis itu disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen (21/11). “Parade Bhinneka Tunggal Ika atau apapun namanya, di Jakarta maupun di beberapa daerah, merupakan bagian dari skenario membenturkan massa dengan kelompok yang selama ini meminta Ahok segera masuk penjara,” kata Muslim Arbi.
Muslim menduga, kelompok massa yang membuat aksi tandingan, sengaja dibuat oleh kelompok-kelompok pendukung penguasa. “Di semarang dihadiri politikus PDIP Maruarar Sirait, di Jakarta didukung pendukung Jokowi maupun Ahok, ini sangat berbahaya jika terjadi benturan massa dan unjuk kekuatan,” ungkap Muslim.
Menurut Muslim, di media sosial (medsos) sudah perang opini bahwa pendukung Rezim Jokowi bisa mengerahkan massa jutaan dengan menyebut massa pendukung Jokowi kampanye di Gelora Bung Karno 2014.
“Ini fakta yang menjadi latar belakang Jokowi tidak membubarkan kelompok relawan saat Pilpres 2014. Dalam hal ini terjadi pengkotak-kotakan antara ‘rakyat’ Jokowi dan bukan rakyat Jokowi. Padahal semua rakyat Indonesia,” papar Muslim. (it)