
NUSANEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan usai aksi demonstrasi 4 November 2016, kondisi Tanah Air kembali normal 100 persen. Jokowi juga memastikan stabilitas politik aman terkendali.
"Saya sampaikan bahwa kondisinya aman, stabilitas politik juga tidak ada masalah sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujar Jokowi saat menyapa warga Indonesia di Sydney melalui video conference di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (6/11).
Kendati kondisi Tanah Air sudah pulih, Jokowi mengaku masih terus melakukan konsolidasi politik maupun konsolidasi kenegaraan dengan sejumlah tokoh penting di Tanah Air. Langkah itu dianggap tepat untuk mendapatkan masukan atas pelbagai gejolak yang sudah terjadi.
"Oleh sebab itu, kemarin dari pagi sampai tengah malam kita terus mengundang tokoh-tokoh politik, tokoh-tokoh agama untuk memberikan masukan dalam rangka memberikan rasa sejuk, mendinginkan suasana," ucapnya.
"Dan hal-hal seperti itulah yang terus kita lakukan dalam minggu-minggu ini," sambung dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, konstitusi pada dasarnya memberikan ruang seluas-luasnya kepada warga negara Indonesia untuk menyampaikan aspirasinya. Dalam menyampaikan aspirasi, Jokowi menegaskan harus disampaikan dengan aman dan tertib tanpa tindakan anarkis.
"Inilah saya kira kedewasaan-kedewasaan kita dalam berdemokrasi sehingga kita harapkan ke depan penyampaian-penyampaian aspirasi itu bisa dilakukan dengan baik, dengan tertib, dengan damai. Tetapi kalau sudah masuk pada pelanggaran hukum, rusuh, saya pastikan aparat keamanan, kepolisian akan melakukan penegakan hukum dengan tegas," tandas dia.
Untuk diketahui, Video conference di Istana Kepresidenan Bogor dimulai sekitar pukul 12.42 WIB. Video conference digelar lantaran Jokowi gagal melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia pada tanggal 5 November 2016. Batalnya keberangkatan Jokowi saat itu dikarenakan Tanah Air dalam kondisi tidak stabil pasca aksi demonstrasi besar-besar di Jakarta yang menuntut Ahok dipenjara dengan dugaan penistaan agama Islam.
Sebelum video conference, Jokowi nampak menggelar pertemuan tertutup dengan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir, Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki. (mdk)