logo
×

Rabu, 23 November 2016

Siapa Sri Bintang Pamungkas, yang Dipolisikan oleh Laskar Jokowi?

Siapa Sri Bintang Pamungkas, yang Dipolisikan oleh Laskar Jokowi?

NUSANEWS -  SRI Bintang Pamungkas dilaporkan oleh Laskar Jokowi  atas dugaan tindak pidana diskriminasi ras dan etnis serta penghasutan untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah. Dilansir oleh Tribun News, adalah pengacara Ridwan Hanafi yang melaporkan Sri Bintang ke Polda Metro Jaya. Siapa Sri Bintang?

Dikutip dari wikipedia, Sri Bintang Pamungkas (lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 25 Juni 1945; umur 71 tahun) adalah seorang tokoh pergerakan, reformis, aktivis, politikus dan juga orator hebat dalam masa-masa akhir jabatan dan penggulingan Presiden Soeharto. Ia juga merupakan Pendiri Partai PUDI dan juga pernah menjadi narapidana di era Presiden Soeharto. Namun, saat Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie menjabat, Sri Bintang Pamungkas dibebaskan.

Kehidupan awal dan pendidikan 

Sri Bintang Pamungkas lahir dari sebuah keluarga sederhana di Tulungagung, Jawa Timur pada 25 Juni 1945. Ayahnya Moenadji Soerjohadikoesoemo, adalah seorang hakim, dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga Soekartinah. Pada tahun 1964, ia lulus dari SMA Negeri I, Surakarta, Jawa Tengah. Tahun 1979, ia melanjutkan studi ke Universitas Southern Carolina dan memperoleh gelar master (MSISE) (Master of Science in Industrial System Engineering). Pada tahun 1984, Bintang tertarik belajar ekonomi, dan atas bantuan Georgia Institute of Technology ia bisa mengikuti program doktor di Iowa State University. ia meraih doktor PhD.

Karier politik

Sri Bintang Pamungkas adalah salah satu Pendiri Partai PUDI. Pada tahun 1993, menjelang pemilu, Bintang masuk ke PPP. Hebatnya, ketika itu nama Bintang langsung populer. Padahal ia bukan kader PPP. “Saya ini bukan kader PPP. Bintang tak mau setengah-setengah dengan pilihannya, masuk PPP bukan tanpa cita-cita. Karena melihat umat Islam kurang maju, kurang daya pukulnya.


Bintang bercita-cita agar PPP menjadi partai yang besar. Untuk itu Bintang mengaku sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Baik istri maupun keenam anaknya sudah diajaknya bicara. Menjelang akhir pemerintahan Soeharto, pada 29 Mei 1996, ia mendirikan PUDI. Ia pun menjadi ketua umum PUDI. (ip)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: