logo
×

Rabu, 02 November 2016

Wah Gawat, Milisi di Suriah Perintahkan Pendukungnya di Indonesia untuk Menembak Mati Ahok

Wah Gawat, Milisi di Suriah Perintahkan Pendukungnya di Indonesia untuk Menembak Mati Ahok

Nusanews.com - Milisi Jabhat Fatih asy-Syam di Suriah telah memerintahkan para pendukungnya di Indonesia untuk menembak mati gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jika dia tidak dihukum atas kasus penistaan agama.

Peneliti terorisme di Asia Tenggara Sydney Jones hari ini mengungkapkan ancaman itu disebarluaskan Jabhat Fatih lewat sebuah foto beredar di kelompok telegram Al-Ghuroba sejak Sabtu pekan lalu.

Dari foto diperoleh Albalad.co, tampak empat lelaki masing-masing dilengkapi satu senapan serbu berdiri. Satu lelaki bertopeng dan lebih pendek dicurigai jihadis asal Indonesia.

Mereka memegang tiga kertas bertulisan ancaman kepada Ahok dalam bahasa Indonesia. Dua tulisan itu di antaranya berbunyi: "Tangkap Ahok Atau Jihad Nasional" dan "Hukum Ahok Atau Peluru Kami Yang Menghukum."

Sydney Jones menjelaskan Jabhat Fatih dan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) telah memerintahkan para pendukungnya ikut dalam demonstrasi anti-Ahok Jumat pekan ini di Jakarta. Direktur Direktur Institute for Policy Analysis and Conflict (IPAC) ini berharap aparat keamanan sudah siap menghadapi dua kelompok ingin berbuat onar dalam demonstrasi anti-Ahok itu.

Dia mengaku tidak tahu berapa jumlah pendukung ISIS dan Jabhat Fatih bakal bergabung dalam protes anti-Ahok ini. "Ada kelompok pro-ISIS didorong oleh pimpinannya untuk ikut aksi hari Jumat dengan tujuan mengacaukan," kata Sydney saat dihubungi Albalad.co melalui telepon selulernya. "Yang kami tahu dari telegram, ada banyak pesan dikirim dari kelompok telegram Al-Ghuroba buat ikut dalam demo untuk mengobarkan api jihad."

Jabhat Fatih asy-Syam - dipimpin Abu Muhammad al-Julani - merupakan nama baru dari Jabhat an-Nusrah sejak akhir Juli 2016. Perubahan nama ini sekaligus memutus ikatan dengan Al-Qaidah.

Abu Muhammad al-Julani merupakan orang diperintahkan oleh pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi untuk membikin milisi pada akhir 2011, kemudian diberi nama Jabhat Nusrah. Seperti ISIS, Jabhat Fatih asy-Syam juga berperang untuk menggulingkan rezim Basyar al-Assad sekaligus mendirikan khilafah islamiyah.

Yang menarik, menurut Sydney, siapa orang di Indonesia telah berkomunikasi dengan kelompok Jabhat Fatih. "Kok, di Suriah pun ada yang bilang kalau Ahok tidak dihukum, kita akan menghukum dengan peluru," ujarnya.

Meski pendukung ISIS dan Jabhat Fatih dikhawatirkan akan berbuat onar dalan unjuk rasa anti-Ahok Jumat pekan ini, dia tidak yakin akan terjadi bom bunuh diri di tengah ribuan demonstran. Kemungkinan lebih besar, dia menambahkan, adalah akan ada orang menusuk polisi seperti dilakoni simpatisan ISIS di Cikokol, Tangerang, bulan lalu.      

Suasana menjelang pemilihan gubernur Jakarta Februari tahun depan memanas setelah pidato Ahok di Kepulauan Seribu soal Surat Al-Maidah ayat 51 dinilai menghina Al-Quran dan ulama, sesuai keputusan Majelis Ulama Indonesia.

Setelah ribuan umat Islam berunjuk rasa 14 Oktober lalu, mereka berencana menggelar demonstrasi dalam jumlah massa lebih banyak Jumat pekan ini. Tuntutannya sama: adili Ahok karena telah menghina Islam.

Pihak pengunjuk rasa dari beragam organisasi Islam mengklaim bisa mendatangkan setengah juta orang. Sebanyak 57 kompi Brigade Mobil, dua ribu tentara, dan 16 ribu polisi akan mengamankan Jakarta dalam unjuk rasa Jumat pekan ini. (ab)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: