
NUSANEWS - Almarhum KH Abdurrahman Wahid, Romo YB Mangun Wijaya, dan Pramoedya Ananta Toer pantas mendapatkan anugerah “Nobel Perdamaian”. Tetapi yang suka gusur-gusur dan mau tembak-tembakan dengan PKL apakah pantas dapatkan Nobel Perdamaian.
Pertanyaan itu disampaikan budayawan nyentrik Rahung Nasution, menanggapi usulan agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapatkan Nobel Perdamaian. “Almarhum Gus Dur dan Romo Mangun pantas dapat Nobel Perdamaian. Pramoedya Ananta Toer juga. Ini yang suka gusur-gusur dan mau tembak-tembakan dengan PKL?” tulis Rahung di akun Twitter @rahung.
“Negeri ini makin ngawur!” tegas @rahung mengomentari tulisan bertajuk “Ahok Dipromosikan Raih Nobel Perdamaian 2017”.
Penggalangan dukungan itu dipromosikan melalui situs ahokfornobel.com. Dalam situs ini, antara lain disebutkan Ahok merupakan tokoh politik yang unik dan sangat populer. Ahok dikenal sebagai politisi bersih yang terus berjuang melawan korupsi untuk membuat Jakarta menjadi kota metropolitan yang sejajar dengan kota-kota besar lainnya di dunia.
Ahok juga dinilai sejalan Presiden Joko Widodo yang dikenal sebagai pemimpin bersih dan sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Sebagai seorang Kristen keturunan Tionghoa yang memimpin ibu kota negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Ahok adalah simbol toleransi, keragaman, harmoni, dan perdamaian bagi seluruh warga negara Indonesia.
Soal situs ahokfornobel.com, pengamat politik Ahmad Lubis menyebut sebagai propaganda murahan dari pendukung Ahok.
Menurut Lubis, Ahok tidak layak mendapatkan Nobel Perdamaian karena perilakunya merusak Kebhinnekaan dan menindas rakyat kecil. (it)