
NUSANEWS - Rencana pergantian jajaran pembantu Presiden Jokowi kembali beredar. Dikabarkan reshuffle kabinet bakal dilakukan pada awal tahun 2017.
Wakil Presiden Jusuf kalla pun tak mau gegabah menanggapi kabar tersebut. Dia menyebutkan informasi tersebut sebatas rumor. ”Namanya rumor tidak bisa seperti itu dibicarakan,” ujar JK usai pulang meninjau korban banjir bandang di Bima kemarin (28/12).
Dia menjawab dengan melempar senyum mengembang. ”Belum. Belum dibicarakan,” ujarnya lantas tersenyum.
Kendati demikian, kinerja para menteri kabinet Jokowi JK itu terus dimonitor. Penilaian dilakukan terus menerus untuk mengukur keberhasilan masing-masing.
”Setiap saat (menteri atau setingkat menteri) dievaluasi. Selalu,” imbuh JK masih terus dengan raut semringah.
Sementara itu, Juru Bicara Presiden Johan Budi SP menyatakan belum mengetahui rencana reshuffle kabinet itu.
’’Saya belum pernah mendengar secara langsung dari presiden soal ada reshuffle lagi,’’ ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan kemarin.Menurut dia, pihak luar tidak bisa begitu saja mempengaruhi presiden untuk merombak kabinet.
’’Merombak kabinet sepenuhnya kewenangan sekaligus hak prerogatif presiden,’’ lanjut mantan Pimpinan KPK itu.
Presiden tentu mengetahui kapan waktunya mengganti anggota kabinetnya, setelah mengevaluasi kinerja bawahannya. Evaluasi dilakukan setiap waktu dengan cara presiden sendiri.
Terpisah, Direktiur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Kuskridho Ambardi menuturkan, memang ada beberapa kinerja kementerian yang kurang maksimal perannya.
Di antaranya adalah kementerian perindustrian dan Pertanian.’’Kebijakan-kebijakan menteri perindusrian kelihatannya belum mendongkrak pertumbuhan dan perkembangan di sektor ini,’’ tuturnya.
Begitu pula dengan sektor pertanian, dengan masih banyaknya impor pangan yang dilakukan untuk memenuhi kebtuhan dalam negeri.
Dia mengingatkan, kedua sektor itu masuk dalam target pertumbuhan dan kemandirian yang dicanangkan Jokowi sejak awal pemerintahannya. Khususnya, kemandirian pangan. (ps)