logo
×

Selasa, 06 Desember 2016

Menteri Bambang: Agak Aneh, Beras Impor Lebih Murah Dibandingkan Lokal

Menteri Bambang: Agak Aneh, Beras Impor Lebih Murah Dibandingkan Lokal

NUSANEWS - Data menunjukkan bahwa rentang waktu 2010 hingga 2014, penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan lebih cepat dibandingkan perkotaan.

Namun, usai rentang waktu tersebut hingga kini, mengalami kebalikan, yakni penurunan kemiskinan di pedesaan kalah dibanding perkotaan. Kemiskinan di desa jauh lebih buruk, karena inflasi di pedesaan jauh lebih tinggi dibanding perkotaan.

Hal itu dipaparkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa, (6/12).

Ia melihat, persoalan harga bahan makanan yang melambung menyebabkan angka kemiskinan di pedesaan memburuk.

"Masalah harga, seperti harga beras. Agak aneh ketika beras impor lebih murah dibanding beras sendiri (lokal)," katanya.

Hal ini dilatarbelakangi oleh faktor tingginya harga beras hasil produksi petani Indonesia, yang bertujuan untuk menyejahterahkan petani. Namun, Bambang mengatakan, menaikkan harga beras petani lokal demi kesejahteraan petani, justru membuat kehidupan masyarakat semakin susah. Sebab petani bukan hanya bertindak sebagai produsen, tapi juga konsumen.

"Karena itu, nilai tukarnya menjadi buruk," kata Bambang.

Apalagi mengingat pekerjaan mayoritas masyarakat Indonesia masih didominasi petani, kemudian disusul bidang perdagangan, jasa, dan manufaktur.

Ia meminta tidak hanya pemerintah pusat yang bergerak tapi juga di daerah aktif mengentaskan persoalan kemiskinan terutama di pedesaan. Terlebih dana APBD menurutnya mengendap sangat besar alias tidak terserap hingga Rp 100 triliun.

"Bayangkan, jika 50 persen saja digunakan untuk mengurangi kemiskinan, dari dana sebesar itu," ujar Bambang. (rm)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: