![]() |
Dora Natalia Singarimbun (tengah) saat bersama rekan kerjanya |
Dora Natalia pejabat eselon IV di Mahkamah Agung telah dilaporkan atas kasus penyerangan terhadap polisi lalu lintas (polantas) karena memasuki jalur busway, Seperti dikutip dari Tribunnews, Selasa (13/12/2016) semalam.
Dia tertangkap video menyerang Aiptu Sutisna, polisi yang sedang bertugas saat itu.
Tak senang ditilang, Dora kemudian memaki bahkan mencekik Sutisna hingga baju yang dikenakannya koyak dan perlengkapannya seragamnya berantakan.
Belum diketahui apakah Dora telah diperiksa atau ditahan oleh pihak kepolisian hingga membuatnya memposting ruangan kosong dan jeruji besi dalam akunnya.
Dora dalam akun Facebooknya menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Dia menyadari kalau perbuatannya itu merupakan emosi sesaat, "Mereka tidak mengerti saya. Hanya emosi sesaat Mohon maaf semua," tulis Dora.
Lihat detik-detik Dora saat menyerang Polantas:
Tak hanya itu, Dora juga berjanji akan berubah setelah insiden tersebut. Dia berjanji akan berubah dan ingin mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
![]() |
Dora Natalia Singarimbun saat berada dalam ruang kerja bersama seorang pria |
Terkait laporan yang sudah dibuat ke pihak yang berwajib, Dora menyerahkan kepada proses hukum.
Dia mengaku pasrah dan bersedia menerima resiko yang akan dihadapinya.
![]() |
Dora terekam video amatir menyerang petugas polisi |
Berikut ini pesan yang disampaikan Dora dalam akau Facebooknya:
Hidup awalnya hanya ada dua warna. Yaitu hitam dan putih
Dari dua warna itulah jika dipadukan dengan bijaksana akan menghasilkan berbagai warna dlm kehidupn
Tergantung bagaimana setiap indipidu menyikapi. Seperti hal nya pelangi muncul setelah mendung dan hujan pergi
Setiap manusia psti tempatnya salah, dosa dan khilaf
Tp satu hal yg pasti.. jgn jadikan diri kalian pribadi yg tergantung pd kelakuan org lain
Jika org lain salah kalian malah makin menjatuhkan dan menghina nya
Itu sedikitpun tak pernah ada keuntungan buat kalian
Hanya akan menyulutkan api kebencian yg membuat diri kalian sendiri merasa meledak ledak
Yg membuat dir kalian sendiri menjadi pembenci, pencaci dan pemaki dan mungkin jadi penyakit yg buat emosi kalian yg tinggi
Apa itu akan menyembuhkn si pelaku
Tidak.. itu hanya akan menambah dosa kalian sendiri yg telah mendoakn yg tidak baik pada orang lain
Tp dengan kebaikan dan nasehat serta bantuan kalianlah.. sy akan bangkit dan belajar jadi pribadi yg lebih baik lagi..
Sy memohon maaf yg sebesar2nya kepada seluruh masyarakat indonsia khususnya karna telah menyakiti hati dan perasaan kalian
Sy berjanji akan berubah. Akan selalu berpikir sebelum berbuat.. akan selalu berdoa sblm berangkat. Dan akan lebih mendekatkn diri kepada yg kuasa.
Dan kepada korban serta institusi.
sy tidak mau memutar balikan pakta atau membela diri.. sy mengakui apapun alasan ny saya sudah salah besar
Dan saya akan lakukan kunjungan untuk permohonan maaf yg sedalam2nya
Untuk masalah hukum.. sy siap terima resiko atas kesalahan saya.
Terima kasih
Fakta Seputar Dora
Dari situs Direktorat Jenderal Pendudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri), Rabu (14/12/106), Dora lahir di Medan, 29 Desember 1981.
Dora yang berstatus sudah menikah berdomisili di Jalan Letjen Jamin Ginting, Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara. Data ini terakhir mengalami pengubahan ialah pada 18 Agustus 2011.
Dalam satu dokumen perempuan yang mengaku sebagai pegawai di Mahkamah Agung ini masih tercatat sebagai warga Jalan Jamin Ginting Lk1 Kota Medan.
Dokumen itu merupakan merupakan surat keterangan memeluk Agama Islam yang dikeluarkan oleh Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal.
Dokumen ini diposting sendiri oleh Dora dalam akun Facebooknya, dia kemudian menulis komentar "Sekedar sekilas info..."
Dia tercatat memeluk Islam pada tanggal 4 Oktober 2013, di Mesjid Istiqlal. Dalam dokumen itu dihadapan para pembibing dan saksi dia melepaskan agama yang semula dan selanjutnya memeluk agama Islam dengan mengucapkan kalimat syahadat.
Dora merupakan alumni SMA Negeri 4 Medan, dia juga pernah menempuh pendidikan di Universitas HKBP Nomensen Medan mengambil jurusan Manajemen.
Usai menamatkan pendidikan di Nomensen, dia kemudian mengambil Jurusan magister manajemen Program Studi Managemen Keuangan di STIE Teladan Medan.
Pada Kamis, 31 Desember 2015, Dora menjadi satu dari delapan orang yang dilantik menjadi pejabat Eselon IV.
Dikutip dari siaran pers di situs MA, pelantikan itu berdasarkan Keputusan Kepala Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI Nomor : 03/BUA.2/peng.06.1/12/2015, dan keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 43/SEK/Peng.06.1/12/2015 tentang Penganggatan Pejabat Struktural Eselon IV pada Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI.