NUSANEWS - Menyusul gerakan boikot produk Sari Roti, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya meluncurkan Roti Almaidah.
Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PDM Surabaya, Aqib Zarnuji, mengatakan bahwa saat ini umat Islam membutuhkan gerakan ekonomi secara berjamaah dan profesional.
Untuk menggerakkan usahanya, MEK sudah mulai menjual saham kepada umat Islam dengan bandrol Rp 1 juta setiap lembarnya. Hingga saat ini sudah terjual hampir 40 persen saham.
"Dalam operasionalisasi, MEK akan menggunakan sistem bagi hasil. Sebesar 70 persen keuntungan untuk pelaksana teknis dan sisanya atau 30 persen untuk penanam saham," ungkap Aqib di Surabaya, Jumat (16/12).
Lebih jauh Aqih menjelaskan, nantinya, Roti Almaidah akan dijual di outlet-outlet dan pusat oleh-oleh yang ada di Surabaya.
"Sedangkan untuk urusan teknis produksi akan diserahkan kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjadi binaan Aisyah," tutur Aqib.
Aqib pun berharap, Roti Almaidah mampu menggantikan Sari Roti yang sedang diboikot oleh umat Islam.
"Karena kami juga ingin memberikan solusi pengganti saat memboikot Sari Roti," pungkas Aqib.
Sebelumnya, Sari Roti diboikot umat Islam atas klarifikasi PT Nippon Indosari Carpindo Tbk, perusahaan yang memproduksi roti tersebut, terkait aksi 212 beberapa waktu lalu. Perusahaan itu membantah kabar pembagian roti gratis kepada peserta aksi damai 212. (jn)
