logo
×

Rabu, 25 Januari 2017

DPR: Tak Etis Pertamina Curhat Rugi Triliunan Akibat Kilang Menua

DPR: Tak Etis Pertamina Curhat Rugi Triliunan Akibat Kilang Menua

IDNUSA -  PT Pertamina (Persero) disebut mengalami kerugian besar akibat kilang yang rusak secara beruntun.

Namun anggapan tersebut dinilai tidak fair karena peremajaan kilang sudah sejak dahulu dilakukan dan menjadi prioritas dalam pembahasan dengan DPR.

"Lho kan memang sudah banyak dilakukan peremajaan seperti di Cilacap, Balikpapan, Cirebon. Bahkan diresmikan Pak Wapres juga. Revitalisasi ini kan sudah dilakukan sejak lama," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR, Satya Wira Yudha.

Menurutnya, jika 'orang dalam' Pertamina menilai Pertamina rugi besar akibat kilang tua tidak etis dibesar-besarkan.

"Mereka kemarin membangga-banggakan kilang yang sudah di-upgrade, diumumkan, dan DPR juga dukung kok malah curhat sekarang. Kasihlah apa alasannya dan minta solusi seperti apa kalau ngomong gitu," ujar Satya.

"Aneh kalau Pertamina baru ngomong sekarang soal kilang tua dan banyak maintenance sampai rugi besar. Nggak etis," imbuh politisi Partak Golkar ini.

Sebelumnya, kerugian Pertamina akibat kilang tua ini kembali diangkat. Disebut oleh 'orang dalam' perusahaan plat merah tersebut, rugi akibat biaya yang terus dikeluarkan dalam perawatan kilang tua bisa mencapai triliunan.

Namun beberapa waktu lalu, Pertamina memamerkan juga laba yang didapatkan oleh perusahaannya mencapai triliunan.

Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, perolehan laba Pertamina hingga kuartal II lalu sebenarnya sudah mengalahkan Petronas. Per akhir Juni lalu, Pertamina memperoleh laba sebesar 2,38 miliar dolar AS. Sedangkan Petronas hanya bisa mencetak laba 1,6 miliar dolar AS.

Adapun, sampai Oktober lalu, laba Pertamina telah mencapai 3,01 miliar dolar AS atau sekitar Rp 40 triliun. Meskipun Ahmad belum mengetahui laba Petronas pada periode yang sama. Ia juga belum bisa memperkirakan total laba Pertamina sampai akhir tahun ini. (rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: