
IDNUSA - Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Wilayah 3, Zakaria menjawab tantangan duel maut Jawara Bekasi, Damin Sada. Zakaria mengaku tak takut melawan Damin Sada.
Kendati demikian, Zakaria mengaku tak mau terpancing dengan tantangan duel maut secara terbuka di alun-alun Kota Bekasi.
Selain itu, Zakaria juga menginstruksikan kepada seluruh anggota GMBI Bekasi untuk tidak terpancing dengan provokasi tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
“Saat ini kami tetap tenang menghadapi persoalan ini. Kami juga tak terpancing dengan ajakan duel Damin. Bukan berarti kamu takut, sama-sama makan nasi,” tutur pria yang akrab disapa Abah ini, seperti diberitakan Radar Bekasi (grup pojoksatu), Sabtu (21/1/2017).
Abah mengakui saat bentrok massa Front Pembela Islam (FPI) dan LSM GMBI di Bandung usai mengawal pemeriksaan Imam Besar FPI di Polda Jawa Barat, banyak anggota GMBI Bekasi di sana (Bandung) seperti yang dikeluhkan Damin.
Abah mengatakan, anggota GMBI Bekasi ke Bandung mengawal Pancasila karena ada instruksi dari Ketua Umum GMBI agar seluruh anggota GMBI di Jawa Barat datang ke Bandung mengawal Pancasila.
“Benar banyak anggota GMBI asal Bekasi di Bandung saat insiden tersebut, karena memang sudah instruksi, bukan Bekasi saja, tapi seluruh Jawa Barat,” ujar Abah.
Terkait sikap Damin Sada yang menantang duel maut, Abah mengaku sangat menyesalkan. Sebab, dia kenal dekat dengan Damin. Ia juga menyesalkan sikap Damin yang membawa nama agama atau umat Islam.
“Saya dekat dengan Damin, kenal dekat. Nggak ngerti kenapa bisa begitu dia, apalag bawa-bawa umat Islam,” ujar Abah.
Abah berharap persoalan ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa provokasi untuk memecah belah warga. Ia juga berharap agar semua ormas maupun LSM kembali bersilaturrahmi dan sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. (ps)