
NUSANEWS - Markas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bogor dibakar oleh sekelompok orang. Sebanyak 20 orang yang diduga sebagai pelaku telah diamankan polisi untuk dilakukan pemeriksaan.
Peristiwa pembakaran tersebut diduga dipicu adanya isu anggota Front Pembela Islam (FPI) menjadi korban penusukan.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus, menjelaskan kejadian itu dipicu karena berkembangnya isu anggota FPI atas nama Syarief menjadi korban penusukan dan pengrusakan mobil akibat bentrok di Mapolda Jawa Barat usai pemeriksaan terhadap Imam Besar FPI Habib Rizieq, Kamis (12/1) kemarin.
Yusri menyebut berkembangnya isu tersebut menjadi pemicu kemarahan massa FPI Ciampea.
"Atas kejadian tersebut mengakibatkan kerugian satu buah rumah dan sekretariat GMBI dibakar. Tidak ada korban jiwa," ujar Yusri, Jumat (13/1/2017).
Sekretariat GMBI beralamat di Kampung Tegalwaru RT 05/03 Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Bogor. Tempat tersebut dibakar massa pada Jumat (13/1/2017) sekitar pukul 02.51 WIB.
Yusri mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya telah melakukan pengamanan di lokasi berbeda agar tidak terjadi peristiwa tersebut. Selain itu Kapolsek Ciampea Kompol Nyoman Sudana, disebut Yusri, sudah mengimbau dan negosiasi terhadap massa yang ingin mengetahui keberadaan markas GMBI.
Namun massa tersebut tak dapat dihalau karena aparat yang kalah jumlah. (jn)