
IDNUSA - Rupanya kegerahan yang dirasakan oleh umat Muslim di Indonesia terhadap upaya pengkerdilan kepada Ulama, bahkan sudah menuju ke kriminalisasi, membuat umat Muslim di beberapa wilayah di Indonesia, merasa gerah dan meminta kepada pihak Kepolisian agar tidak mengganggu ulama dengan cara yang dianggap hanya rekayasa. Hal itu juga dirasakan umat Islam di Pontianak Kalimantan Barat.
Usai Shalat Jumat (20/1/2017) umat muslim yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan, menuju ke Mako Polda Kalimantan Barat, mereka menyuarakan kepada Kapolda, Irjen Pol Musyafak terkait dengan kriminalisasi para ulama, terutama Imam Besar FPI yang juga Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF – MUI), Habib Rizieq Syihab.
Rombongan umat muslim yang menuju Polda memenuhi jalan protokol yang menuju ke Mako Polda Jalan Ahmad Yani Nomor 1 Pontianak. Sambil membawa spanduk dan beberapa poster yang bertuliskan “Pak Kapolda Ini Barisan Umat Islam” ada juga yang menulis di spanduk “Indonesia Bisa Merdeka Diantaranya Karena Peran Para Ulama. Jangan Hinakan Ulama Kami” dan “Berantas Komunis Gaya Baru”.
Bahkan terkait dengan pengusiran Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Ustad Tengku Zulkarnain di Bandara Susilo Sintang Pontianak, Kamis (12/1) lalu oleh beberapa pemuda warga Sintang yang menggunakan pakaian adat Dayak, juga menjadi isu yang diangkat oleh pendemo, seperti yang terpampang pada poster yang dibawa, “Tangkap dan Adili Pengusir Ulama”.
Sumber pembawaberita di Kalimantan Barat mengatakan jika saat ini kondisi pendemo sudah diterima oleh Kapolda yang langsung terjun ke atas mobil komando, yang berada di tengah-tengah pendemo, Kapolda meminta agar umat Islam Kalimantan Barat agar tetap tenang dan semua tuntutan umat akan ditampung dan disampaikan ke atas. (pb)